"Apa itu mbak?" tanya suster mencoba mengintip isi kotak itu.
Ruby mengambil benda dari kota. "Parfum." ucapnya, memperlihatkan pada suster.
Alis suster menukik tinggi."Dari siapa?" tanyanya penasaran. Yang ia tahu gadis keras kepala di hadapannya ini punya laki-laki lain di luar sana.
Ruby mencium aroma parfum, wangi kesukaannya. Vanilla. Ia penasaran siapa yang mengirim parfum itu. Memeriksa kota itu dan menemukan sebuah kertas kecil berwarna pink. Ruby membacanya.
Sorry.
Kakak minta maaf untuk tadi pagi, Hun. Kakak janji hal itu tidak terulang lagi. Kakak ganti parfumu yang pecah. Aku ragu pulang dan takut bertengkar denganmu. Titip Kristal malam ini.
Ruby terdiam setelah membaca pesan dari Safir.
"Dari siapa mbak?"
"Kepo ah, sana keluar." ketus Ruby.
Suster menciut dan
