“Apa ini?” Dokumen itu belum disentuh oleh Priska, sementara Gahar kembali duduk di sofa. Mempersilakan Priska memeriksanya sendiri. Priska tidak repot-repot memeriksa semuanya dan langsung menutup kembali setelah membuka dua lembar pertama. “Kenapa lo bawa ke sini?“ Priska meletakkan map itu kembali di atas meja, lalu menyandarkan b****g di pinggiran meja kerjanya, berdiri menatap lurus pada Gahar. “Lo pikir gue nggak ada kerjaan sampai harus ngurus Gunamart cuma karena lo adik gue? Lo lupa jabatan gue apa?” “Tahu, makanya gue ke sini,” balas Gahar yakin, membuat Priska melipat tangan di d**a, menuntut penjelasan lebih. “Gue bawa ke Pak Richard atau Papa sekalian pasti keputusan mereka akan tergantung apa yang lo bilang, Kak. Jadi buat mempersingkat waktu, tolong baca dan putusin secep