Mobil Gahar telah terparkir di depan sebuah klinik kecil khusus kandungan dan bersalin yang ada di pinggiran kota itu sejak beberapa saat lalu, tetapi mereka belum juga turun dari dalam mobil sejak setidaknya satu jam lalu.
“Aku takut,” ujar Celine, tak kunjung berhasil mengenyahkan kata itu dari pikirannya. Memangnya siapa yang mau Celine bohongi? Dirinya sendiri? Kenyataannya ia memang takut menjalani proses aborsi seperti yang Gahar suruh, tetapi di sisi lain Celine juga takut menghadapi kehamilan ini tanpa dukungan Gahar. Gahar berjanji tidak akan meninggalkannya, hanya itulah satu-satunya hal yang menjadi pegangan Celine.
“Mau tunggu apa lagi, Line? Semakin besar akan semakin sulit dikeluarkan.”
Ucapan Gahar sontak membuat Celine mengarahkan tatapan tajamnya. “Kak, apa sedikit pu
