“Kamu suka sama Puspa?” Seketika sel-sel tubuh Gahar yang semula mulai rileks setelah menerima perawatan medis usai Prisil berhasil menyeretnya ke rumah sakit itu pun aktif kembali. Gahar membuka matanya lagi, lalu memejamkan kembali setelah sadar bahwa pertanyaan tersebut tidak perlu ditanggapi terlalu serius. Terlebih, ini bukan kali pertama Prisil menanyakannya, dan tidak ada yang berubah dari jawabannya. “Siapa yang nggak suka punya karyawan serajin dia.” “Kamu jelas tahu bukan itu maksudku,” balas Prisil. Perempuan itu bersikukuh tidak mau istirahat di hotel dan akan menjaga sendiri Gahar sampai pagi agar Gahar tidak punya celah untuk kabur jika dokter belum mengizinkan. “Jangan mengelak, siapapun nggak akan menatap karyawannya seperti cara kamu menatap Puspa. Tatapan Puspa ke ka