"Gadis itu jelek sekali!" Angelika memukul meja di depannya. Gadis itu berteriak dan menangis histeris di dalam ruang istirahatnya. "Di lihat dari segi apapun, aku jelas lebih baik dan lebih cantik dari perempuan itu. Tapi asegap malah tergoda pada penyanyi kafe itu. AKU ENGGAK RELA! AKU BENCI! BENCI!" Dia membanting semua piala yang ada di atas meja kebesarannya itu. Sehingga piala piala itu hancur berantakan. Dan lelaki yang bernama Antonio itu hanya menunduk tanpa bisa mencegah apa yang sedang di lakukan oleh nyonya nyah. "Apakah saya perlu bertindak pada gadis itu?" ujar Antonio. "Aku tidak tahu, nio. Aku tidak tahu ..." Angelika mengacak kedua sisi rambutnya sampai berantakan. "Nona tidak boleh seperti ini. Nona jelas lebih cantik dan berharga dari pada gadis itu. Nona juga