…
Dapur.,
Arisha sudah selesai membereskan meja makan dibantu oleh Bi Atik dan Bi Susi. Dia lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak di lantai dua. Berdekatan dengan kamar putra dan menantunya.
Dia teringat kejadian setengah jam yang lalu. Saat dimana putranya menggagahi menantunya itu. Terlintas di pikirannya untuk segera memiliki seorang cucu.
Ingatannya kembali pada beberapa waktu lalu, saat dirinya menolak mentah-mentah Chandani dan memperlakukannya dengan sangat buruk.
“Kau harus menolak perjodohan ini, kau mengerti? Sadarkanlah dirimu sendiri Chandani. Anakku seorang dokter spesialis jantung ternama. Dia tidak mungkin menikahi gadis yang asal usulnya tidak jelas seperti dirimu bukan? Jadi, aku minta tolong padamu. Besok kau haru
