Mala menatap mata Bisma dengan lekat, tatapan mata mereka bertemu. Tangan Bisma terulur ingin menghapus air mata di pipi Mala, tapi Mala menepiskan tangan itu sebelum menyentuh pipinya. Ia juga menarik jemarinya yang berada di dalam genggaman Bisma. "Persoalan pernikahanku dengan Bagas, tidak akan semudah seperti yang anda bayangkan, Tuan Bisma. Bagas bukan orang bodoh, bukan anak-anak. Dia pasti tahu kalau aku tidak perawan lagi!" "Ini jaman modern, Mala, aku akan membiayai operasi hymenoplasty untuk merekonstruksi kembali keperawananmu." Tatapan Mala semakin tajam pada Bisma. "Anda pikir ini hanya persoalan keperawanan, tidak, Tuan Bisma, yang terhormat! Keperawanan bisa direkontruksi, tapi tidak akan bisa menghapus apa yang terjadi. Anda harus tahu, kalau aku tidak yakin, bisa m