Part 11. Fitnah

1385 Kata

BAB 11. Fitnah “Apa ini semua, Mas?” tanyaku pada Mas Gibran. Rumah sudah kembali sepi. Yona dan Novita sudah pergi. Aku sempat melihat Hamish yang menatap sayu di ambang pintu tadi, namun kemudian dia kembali pergi. Apakah dia juga menduga aku telah menjadi penyebab semua masalah ini? Hatiku terasa sakit membayangkan Hamish membenciku. “Kamu yang sabar, Dik.” Sahut Mas Gibran seraya menepuk-nepuk pundakku. Entah apakah aku bakal kuat menjalani semua ujian ini atau tidak. “Aku ingin kembali ke Jakarta saja.” Gumamku putus asa. “Kamu yang kuat, Dik.” Kata Mas Gibran lagi. Rasanya seperti ada yang menimpa dadaku, berat sekali. Klung! Ponselku berbunyi, pertanda sebuah pesan personal dari w******p masuk. Aku langsung membukanya. Khumaira, mengirimiku sebuah gambar. “Yang kuat ya Bu, ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN