PULANG.

1598 Kata

"Makasih ya udah dianterin, hati-hati di jalan, Sak." Mya melambai tangan saat mobil yang dikemudikan Sakti mulai melaju pergi, senyum simpulnya berhasil muncul kali ini. Bagi Sakti, pelangi mungkin hanya datang padanya saja—saat tiada hujan, guntur nan pongah di langit atau apa pun itu yang tiba-tiba membawa perubahan dalam sekedip mata. Orang lain tak perlu merasa, cukup ia saja. Wajah berseri-seri ditemani rona cerry di pipi terus ia perlihatkan hari ini, jelas berbeda dari kemarin. Tiba-tiba waktu baik datang padanya—ketika kemarin seperti diselimuti awan abu-abu, lantas hari ini bisa dimabuk rindu. Siapa yang tak senang jika sikap Mya kembali seperti dulu? Di mana semua perhatian hanya Sakti yang dapatkan, di mana ia bisa mengantar Mya pulang serta melempar tawa di setiap pertemuan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN