Yi Fan dan kedua temannya masih terduduk di samping Naimar. Lelaki tua itu masih saja menatap Heart Diamond dengan tak percaya. Bagaimanapun juga, Naimar sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengambilnya selama puluhan tahun. Namun, semua rencananya tidak ada yang pernah berhasil. Dan kini, seorang petualang lemah yang bahkan masih seorang magang bisa menyelesaikan tugasnya.
"Sebenarnya apa yang kamu lakukan sehingga semua ini tampak mudah? Seharusnya tanda magic scroll, semuanya tidak bisa dilakukan," ucap Naimar. Dia menatap Yi Fan dengan bingung. Namun, terlihat sebuah kebanggaan dan juga kekaguman di mata tuanya.
"Aku hanya membuat dia marah."
"Membuat dia marah?"
"Ya, karena kekuatannya sangat jauh lebih besar dari milikku, jadi dia terlalu meremehkanku. Yang aku lakukan hanya melemparkan tomat tanpa henti sampai iblis itu akhirnya menyerang. Setelah itu, yang kulakukan hanya mencoba menghindari serangannya dan berusaha untuk tetap hidup. Sampai akhirnya, iblis itu kehilangan kesabaran dan menjadi sangat marah. Dia berubah menjadi bentuk aslinya. Membuat para guard akhirnya ikut menyerag iblis itu."
Setelah mendengar cerita Yi Fan, Naimar mau tidak mau akhirnya mulai tertawa. Iblis licik yang tidak bisa dia kalahkan, ternyata begitu bodoh dengan jatuh di skema seperti itu. Namun, Naimar masih tetap bersyukur.
"Ikut aku," ucap Naimar sambil bangkit dari duduknya. Dia mulai melangkah pergi, kembali menyusuri jalan kumuh yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
"Aku masih harus menggabungkan Heart Diamond ini dengan setengahnya yang lain terlebih dahulu. Hal ini akan membantu Aeri untuk cepat sadar. Dan kalian, tunggu di sini. Ada sesuatu yang akan aku berikan sekali lagi," ucap Naimar. Lelaki tua itu berjalan memasuki rumah bobroknya. Meninggalkan Yi Fan dan kedua temannya di halaman rumah yang gelap dan kumuh.
"Sambil menunggu, bukankah kita bisa membuka hadiah dari quest itu?" Pertanyaan Sword Cloud membuat Yi Fan segera tersadar. Dia masih memiliki kotak hadiah yang belum dia buka. Setelah diingatkan, Yi Fan menjadi tidak sabar untuk melihatnya. Apa yang akan dia dapatka? Dari bentuk kotak hadiahnya juga sepertinya Yi Fan memukul jackpot. Hadiah ini pasti akan lebih bagus dari pemain di kehidupan terdahulunya.
"Baik, kita akan membukanya secara bergiliran. Kenapa begitu, karena membuka peti harta karun apalagi kotak hadiah quest akan sangat menarik perhatian. Jadi kalian harus mulai berjaga," ucap Yi Fan yang diangguki oleh kedua temannya.
Orang pertama yang membuka kotak hadiah itu adalah Sword Cloud. Lalu diikuti dengan Hundret star dan Yi Fan. Namun, saat giliran Yi Fan membuka kotak hadiah itu, tidak hanya satu warna cahaya yang muncul, tapi warna cahaya itu terdiri dari beberapa warna dan membentuk sebuah pelangi yang indah.
"Apa ada lebih dari satu item?" tanya Yi Fan pada dirinya sendiri. Warna cahaya pada awal pembukaan kotak itu bisa berarti bahwa jumlah item di dalamnya. Semakin banyak warna, item yang didapatkan pemain semakin banyak.
"Betapa indahnya!"
Suara pekikan Sword Cloud membuat Yi Fan kembali sadar dari pikirannya. Cahaya yang berasal dari kotak sudah hampir meredup. Dan karena itu, Yi Fan dapat melihat dengan samar empat item di dalam kotaknya.
"Eh, Magic Weapon?" gumam Yi Fan kaget. Bagaimana dia tidak kaget, magic weapon adalah senjata penghancur skala besar. Bukan hanya menghancurkan musuh, tapi juga bisa melahap pemiliknya. Magic Weapon bisa dibilang senjata terkutuk, dan Magic Weapon di depannya ini bahkan lebih terkutuk. Bukan karena dia berada di peringkat ke-15 dari 32 Magic Weapon di Eternal Saga, tapi karena bahan yang digunakan untuk membuat Magic Waepon ini.
"Kak, apa yang membuat kamu begitu pucat?" tanya Hundret Star. Baru kali ini dia melihat Yi Fan begitu pucat. Di matanya tergambarkan rasa takut dan bahagia. Kedua itu tercampur menjadi satu dan membuat Hundret Star tidak tahu apa yang dirasakan temannya itu.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang memukul jackpot yang agak sedikit keterlaluan. Ah, apa yang kalian dapat?" tanya Yi Fan sambil mengalihkan pembicaraan. Bagaimanapun Yi Fan belum siap untuk memberi tahu mereka tentang pedang ini—Crismon Ray Blade.
"Ah, aku mendapatkan sebuah staff cantik berwarna magenta. Element dari sihir yang diciptakan adalah api. Selain itu, menurut keterangan tidak ada batas level untuk menggunakannya. Dan staff ini juga meningkat sesuai dengan level sang pemilik. Jadi bisa terus digunakan sampai level 25, batas max level staff ini," ucap Sword Cloud. Dia begitu bersemangat sampai-sampai tersenyum dengan lebarnya.
"Aku mendapatkan sebuah telur. Entah telur apa ini," Ucapan Hundret Star membuat menoleh dengan kaget. Bagaimanapun ini bukan seperti telur biasa.
Berapa waktu untuk inkubasi?" tanya Yi Fan.
"Seminggu real time."
Yi Fan mengangguk mengerti. Telur itu akan menjadi hewan peliharaan yang menakjubkan. Bisa juga sebagai penambah DPS serang. Hal ini semakin membuat Yi Fan merasa lega. Bagaimana tidak, mereka baru saja mulai permainan, tapi sudah memukul jackpot.
"Maaf membuat kalian menunggu. Mungkin ini tidak seberapa, tapi pergilah ke Stone Flower Mountain. Serahkan surat ini ke Jov. Dia akan membantu kalian," ucap Naimar. Lelaki tua itu baru saja keluar dari rumah kumuhnya. Namun, yang membuat Yi Fan kaget adalah bahwa lelaki tua itu sudah berubah dari pengemis kumuh menjadi Great Mage Tier 4 level 200. Pantas saja Yi Fan tidak bisa mengikuti langkah kakinya.
"Baik, kami akan ke Stone Flower Mountain segera. Terima kasih sebelumnya, Tuan Naimar," ucap Yi Fan dengan hormat. Dia tidak lagi berani memanggilnya dengan sebutan Pak Tua. Great Mage adalah bentuk dari salah satu pembangkit puncak apalagi di desa terpencil seperti ini.
"Pergilah, aku akan melakukan perjalan ke Soul temple."
Naimar melangkahkan kakinya menjauh dari tiga bersahabat itu. Tubuhnya yang sekarang tegap, terlihat begitu angkuh. Yi Fan sendiri tidak percaya bahwa dia akan menemui seorang pembangkit di awal game seperti ini.
"Grandmaster Alkimia?"
Kembali, Yi Fan tersentak kaget saat melihat sampul dari surat tersebut. Entah apa yang tertulis di dalamnya, yang pasti hal ini akan membantu dia di masa depan. Bukan hanya dia, tapi juga guild yang akan dia dirikan.
"Sepertinya kita memang menepuk jackpot kali ini. Mari grinding monster sedikit. Setelah itu kita temui NPC hebat ini."
Yi Fan mengajak kedua sahabatnya itu untuk berburu monster terlebih dahulu. Bagaimanapun, mereka saat ini sudah tertinggal lebih jauh dari level pemain rata-rata. Tidak bagus bila mereka mengabaikan level mereka terlalu lama. Apalagi Stone Flower Mountain merupakan sebuah daerah dengan monster berlevel 10 ke atas. Yi Fan berencana untuk meresmikan job classnya sebelum pergi ke sana.
"Akhirnya kita berburu monster juga," celetuk Sword Cloud yang ditanggapi dengan tawa oleh Yi Fan dan Hundret Star. Meskipun Yi Fan sudah level 6, Sword Cloud dan Hundret Star masih berlevel 3, benar-benar seperti level seorang pemula.
"Jadi, apa yang akan kita buru?" tanya Hundret Star saat mereka tiba di sebuah toko magic.
"Gnome level 7," jawab Yi Fan santai. Dia sudah menyiapkan beberapa bom asap. Bom ini akan berguna membantu kedua temannya untuk naik level hingga level 7.
"Kalau begitu, mari berpetualang."
Mereka bertiga bergegas menuju ke gerbang utara. Gerbang yang agak sepi karena memang menuju ke tempat-tempat berlevel tinggi. Hanya para ahli papan atas yang akan menuju ke sana.