Yi Fan berjalan pelan ke dalam hutan setelah puas grinding White Rabbit. Skill Point miliknya sudah lumayan naik terutama untuk [[CHOP]] yang sekaramg sudah naik ke level 1. Sekali menggunakan skill ini, cukup untuk mengurangi setidaknya seperempat dari HP Grey Wolf—monster yang saat ini menjadi tujuan grinding Yi Fan.
"Benar-benar sepi," bisik Yi Fan.
Lelaki berambut biru itu menatap sekeliling. Tidak ada satu pun pemain di daerah ini. Yah, rata-rata pemain saat ini sedang memburu Jelly. Atau untuk para veteran sedang berburu monster level satu. Mungkin, tidak ada orang selain Yi Fan yang punya nyali untuk grinding Grey Wolf, monster berlevel 3 yang hidup berkelompok. Selain itu, monster ini juga salah satu monster terpeka. Daya ciumnya bisa sampai 20 yard. Di kehidupan Yi Fan sebelumnya, banyak pemain yang menggali kuburannya sendiri karena tidak sengaja menarik kerumuman Grey Wolf.
"Hei, lari!"
Suara bariton yang terdengar tiba-tiba itu membuat Yi Fan menoleh kaget. Dia melihat seorang lelaki muda dengan perisai di tangannya sedang berlari ke arahnya. Di belakang lelaki itu, segerombolan Grey Wolf sedang mengejarnya.
"Apa dia seorang noobs? Bagaimana dia bisa membawa begitu banyak monster?" Yi Fan menatap lelaki itu yang kali ini jaraknya semakin dekat. Yi Fan mulai melakukan kuda-kuda, siap untuk menerjang segerombol monster itu. Melihat Yi Fan tidak berbalik untuk berlari, lelaki yang berambut merah itu tersentak kaget. Dia hanya bisa mengembuskan napas pasrah sebelum akhirnya menghentikan langkah. Memilih untuk ikut berjuang.
"Setidaknya kita harus berjuang. Pulihkan HPmu dulu. Aku akan menahan monster ini." Mendengar ucapan Yi Fan, lelaki itu mengangguk setuju. Dia yakin bahwa Yi Fan juga seorang veteran. Atau mungkin saja seorang ahli. Karena hanya seorang ahli yang akan begitu tenang menghadapi monster sebanyak itu. Namun saat lelaki itu mencoba mengidentifikasi nama Yi Fan, dia kaget bahwa pemain di depannya ini masih berlevel 0.
"Apakah dia noobs?" tanyanya tak yakin. Namun, saat dia melihat gerakan Yi Fan, lelaki itu yakin bahwa dia bukan seorang noobs. Hanya saja, mungkin dia masuk lebih terlambat beberapa jam dari yang lainnya.
"Hei, bisakah kamu tank beberapa monster? Aku akan membunuhnya satu per satu," ucap Yi Fan.
"Ah, serahkan padaku." Lelaki itu lalu menggunakan skill [[PROVOKE]], mencoba untuk mengambil alih sebagian dari monster tersebut. Setelah berhasil mengambil aggro sebagian monster, Yi Fan menjadi lebih leluasa menggunakan skillnya. Tanpa takut untuk dikroyok oleh monster-monster ini. Dia menggunakan [[CHOP]] dan [[Thunder Flash]] sesering mungkin. Hal ini menyebabkan kedua skill ini naik ke level 2, sedangkan skill lainnya rata-rata ada di antara 50% menuju ke level 2.
"Hei, ini monster terakhir," ucap Lelaki berambut merah sambil menunjuk lima Grey Wolf di hadapannya. Dirinya sendiri juga merasa ini mimpi, bagaimana tidak, baru saja lima menit yang lalu, ada sekitar 30 monster mengejarnya. Namun, saat ini hanya tersisa lima monster yang terluka parah. Ini bisa disebut keajaiban.
"Hei, kamu benar-benar baru saja naik level?" tanya lelaki berambut merah. Tadinya, dia berpikir karena terlalu capek, pandangannya jadi tidak jelas. Namun, setelah monster terakhir mati, dia bisa melihat cahaya membalut diri Yi Fan. Hal ini terjadi karena Yi Fan baru saja naik ke level 1. Level yang satu jenjang di bawahnya.
"Ya, aku baru saja level 1," ucap Yi Fan lugas. Dia duduk sambil memakan snack yang didapat saat dia memasuki game untuk yang pertama kalinya.
"Hei, aku Blue dari Black Swan. Kamu?" tanya lelaki berambut merah yang memperkenalkan diri dengan nama Blue.
"Aku Yi Fan, pemain independent. Senang bertemu denganmu, Blue," balas Yi Fan. Dia tidak mengira akan bertemu dengan Blue, salah satu dari top guardian di masa depan. Sayangnya, lelaki itu masih berada di sebuah guild. Hanya saja Yi Fan tahu bahwa guilds itu akan hancur dua tahun dari sekarang. Yang Yi Fan tahu bahwa guild itu mengalami masalah internal karena ada sebuah perusahaan yang mencoba berinvestasi.
"Ah, Yi Fan, apa kamu berniat untuk bergabung di guildku? Black Swan adalah guild kelas satu. Kamu tidak akan mendapatkan perlakuan yang buruk," tawar Blue. Lelaki itu pasti berpikir bahwa membawa seorang ahli ke guildnya adalah kesempatan langka.
"Aku belum ada pikiran untuk itu, Blue. Aku masih meraba soal game ini. Jadi, mohon maaf sebelumnya," tolak Yi Fan.
"Tidak apa-apa. Setidaknya kita masih bisa berteman, bukan? Mungkin jika kamu ingin menjual peralatan atau lainnya, kamu bisa menghubungiku." Blue adalah orang yang supel. Dia sama sekali tidak merasa terhina dengan penolakan itu. Dia malah terpicu untuk menjadi teman Yi Fan. Bagaimana pun, menjadi teman seorang ahli tidaklah buruk.
"Baiklah," ucap Yi Fan sambil mengklik tombol yes di antarmuka sistem. Blue adalah teman pertamanya selain Tian dan Rafa.
"Baiklah, sekarang kamu mau ke mana? Mungkin aku bisa membantu," ucap Blue sambil menatap sekeliling. Dia memang menawarkan bantuannya. Meski skillnya tidak sebanding, tapi memiliki guardian sebagai tank bukanlah pilihan yang buruk.
"Aku sedang menjalankan sebuah quest. Jadi aku berniat untuk naik level setidaknya sampai level 3," jawav Yi Fan.
"Kalau begitu, mari naik level bersama. Bukankah lebih mudah?"
Mendengarkan hal itu, Yi Fan mengangguk setuju. Dia lalu mengirimkan undangan party, dengan begitu EXP dari monster bisa dibagi rata. Setelah itu, mereka dengan percaya diri menyerbu ke gerombolan Grey Wolf. Dengan Tank yang ahli seperti Blue, membunuh segerombolan monster ini sangat mudah. Apalagi dengan keahliannya Blue dalam menarik aggro monster ditambah output dan kelincahan Yi Fan, mereka tak memerlukan tabib sama sekali.
"Kita mau ke monster yang levelnya lebih tinggi?" tanya Blue. Dia menatap area di sekelilingnya. Hanya ada beberapa pohon dan suara hewan yang terdengar sangat jauh. Blue sangat tahu bila semakin dalam mereka memasuki hutan, semakin tinggi level monster yang akan mereka hadapi.
"Kita sebentar lagi sampai." Yi Fan hanya tersenyum tipis saat melihat wajah gugup Blue. Bagaimanapun, mereka berdua hanya berlevel rendah. Yi Fan hanya di pertengahan level 3 menuju level 4. Sedangkan Blue sendiri baru masuk ke level 4. Meskipun mereka hanya berhadapan dengan monster berlevel 5, selisih satu level tetap saja kemungkinan untuk mati masih sangat besar.
"Nah, itu dia," tunjuk Yi Fan. Saat Blue menoleh, dia hanya melihat tiga ekor Wild Bear sedang asyik dengan dunia mereka sendiri. Satu Ekor Wild Bear sedang asyik memakan buah-buahan , satunya lagi sedang asyik berguling, dan yang lain sedang mencoba memanjat pohon. Sungguh, jika tidak melihat keterangan dari monster ini, mereka akan terlihat sangat imut. Dengan bulu putih hitam yang sangat tebal.
"Kamu mau membunuh monster elite level 5?" tanya Blue.
"Yaps. Peralatan yang dijatuhkan pasti setidaknya ada level perunggu. Apa kamu tidak ngiler?" tanya Yi Fan sambil berbinar.
"Tapi kita pasti ...." Sebelum Blue menyelesaikan kata-katanya, dia melihat Yi Fan mulai berjalan perlahan. Di tangannya, ada sebuah batu berukuran genggaman tangan orang dewasa. Dari melihat batu itu saja Blue sudah mengerti bahwa Yi Fan mencoba menarik salah satu monster elite itu. Namun tetap saja, monster di depan itu masih berperingkat elite. Wild Bear bukan monster yang bisa mereka provokasi untuk saat ini.
"Hei, setelah salah satu dari mereka memisahkan diri dan berjarak 30 yard dari yang lain, tolong tarik aggro mereka," ucap Yi Fan melalui pesan suara party, dia sama sekali tidak ingin menyebabkan kegaduhan.
"Baiklah, aku akan menghitung sampai tiga. Siapkan dirimu!" Yi Fan akhirnya mulai membidik, dia mengepaskan bidikannya pada daun kering yang melayang. Hal ini menyebabkan Wild Bear yang terkena batu menatap sekeliling. Dia sama sekali tidak melihat Yi Fan yang bersembunyi di balik pohon. Dengan kemarahan yang membara, Wild Bear itu tanpa sengaja menjauh dari tiga ekor lainnya. Hal ini membuat rencana Yi Fan berhasil. Hasil akhirnya sekarang hanya akan ditentukan oleh output kerusakan mereka berdua. Selain itu, penarikan aggro oleh Blue juga sangat berpengaruh.
[[Wild Bear (Elite. Lv. 5)
Hp: 1500]]
Melihat dari HPnya saja sudah membuat Blue merinding. Dia yang memang memiliki pertahanan yang tinggi—karena jobnya adalaah guardian—saja hanya memiliki 800 HP setelah naik ke level 4. Jika dia terkena serangan kritis. Bisa dipastikan bahwa mereka akan menjadi bubur.
"Fokus saja pada aggro monster ini. Sisanya serahkan saja padaku." Yi Fan sangat percaya diri. Bagaimanapun, dia sudah bertemu dengan monster ini sebanyak puluhan kali di kehidupannya yang dahulu. Dia hapal dengan pola serangannya. Selama dia tidak terkena serangan fatal, dia tidak akan mati.
"Sebisa mungkin untuk menghabisinya dengan cepat. Aku tidak bisa bertahan lama," ucap Blue.
"Baiklah!" Yi Fan mulai menyerang monster ini dengan brutal setelah dia yakin bahwa Blue memegang aggronya dengan baik. Sedikit demi sedikit, tulisan berwarna merah di atas kepala Wild Bear terlihat. Meski kerusakan yang dihasilkan Yi Fan sangat kecil, tapi hal ini terjadi berkali-kali. Skill yang Yi Fan miliki juga mendapatkan beberapa Skill Point. Menyebabkan beberapa dari mereka naik ke level yang lebih tinggi.
-20
-13
-50
-13
-16
Kerusakan yang didapatkan Wild Bear secara bertahap mengikis HPnya. Sementara itu, Yi Fan sama sekali belum terkena serangan. Sedangkan Blue, dia masih memiliki setengah dari HP yang dia miliki.
"Sedikit lagi. Terima ini, Gendut!" teriak Yi Fan. Dia mengayunkan pedangnya sambil mengaktifkan skill Thunder Flash. Skill dengan level tertinggi yang dimiliki oleh Yi Fan. Serangan ini menyebabkan HP Wild Bear menyentuh angka 0. Dengan secepat kilat, tubuh tak bernyawa monster itu jatuh ke tanah. Menyebabkan getaran di tanah yang cukup besar. Setelah itu, beberapa benda muncul di bekas jatuhnya tubuh Wild Bear. Banyak koin tembaga yang berserakan. Selain itu, setumpuk peralatan dan senjata terlihat.
"Kita dapat jackpot," teriak Blue semangat. Selain EXP yang banyak, tumpukan di depan mereka sungguh sesuatu yang akan menimbulkan rasa iri.
"Syukurlah, barang untuk quest juga jatuh." Blue melangkah ke tumpukan itu dengan riang. Sesampainya di sana, Blue segera menoleh kepada lelaki yang selama empat jam ini bersamanya. Dia semakin kagum, dan semakin bersemangat untuk membawanya ke serikat. Namun, sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat.
"Bagaimana kita membaginya?"
"Seperti biasa. Koin kita bagi sama rata. Sedangkan untuk barang-barang, hal-hal berkaitan dengan guardian akan jatuh ke tanganmu, begitu juga dengan swordman. Selain dua hal itu, kita akan melakukannya dengan dadu."
Blue sangat bersemangat. Meskipun leader party adalah Yi Fan, lelaki itu sama sekali tidak mencoba menipunya. Dia membagi semuanya sama adil dan menurut dengan keberuntungan masing-masing. Sama sekali berbeda dengan pemain independent kebanyakan.
"Apakah kamu akan kembali ke kota?" tanya Blue.
"Hmm, aku sudah mendapatkan apa yang seharusnya aku cari. Jadi aku harus ke kota terlebih dahulu."
"Kalau begitu, mari berjumpa lain waktu. Pada saat itu, mari bunuh monster yang lebih tinggi," ucap Blue tulus.
"Baiklah." Mereka berdua berjalan ke arah kota sambil bercakap-cakap. keduanya hanya berpisah saat memasuki gerbang kota karena arah mereka berbeda. Yi Fan sendiri langsung berjalan cepat ke arah toko magic. Namun, saat dia sampai, toko itu sudah hancur berantakan. Banyak pemain yang menonton daru kejauhan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?!" gumam Yi Fan khawatir sambil berlari mendekat. Dia melihat Pak Tua Pengemis juga sedang berjalan tergesa menuju ke bekas toko yang sudah hancur itu.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Naimar, si pengemis tua.
"Aku menerima kerjaan dari Paman Reynard. Aku berniat untuk menyerahkannya. Tapi, ini ...." ucap Yi Fan terputus.
"Apa yang dia minta?" tanya Naimar sungguh-sungguh.
"Hati Wild Bear. Apakah ada sesuatu yang salah?"
"Dia tidak pernah menyerah, iblis itu pasti menemukannya," gumam Naimar sambil berbalik pergi. Mukanya terlihat sangat marah. Dia tidak berniat untuk menjelaskan ataupun menjawab panggilan Yi Fan. Hal ini membuat Yi Fan hanya bisa berlari mengikutinya.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Bersambung ....