Demam

1402 Kata

Syafana POV. Dunia serasa tak adil bagiku, yang pertama suamiku diambil perempuan lain yang tak lain tak bukan adalah sepupuku sendiri, lalu Abih diambil untuk selamanya, lalu apa lagi yang akan aku hadapi? Kehilangan apa lagi selanjutnya? Sebenarnya Allah punya rencana apa padaku? Kenapa mengambil Abih? Ya aku tahu ini semua adalah takdir, hanya Allah yang tahu sampai dimana usia manusia, tapi setidaknya beri kami pertanda, agar kami bisa lebih siap untuk ditinggalkan. Airmataku tak henti-hentinya tumpah, aku juga kesepian karena Mas Naren dan anak-anak sudah pulang ke kota, aku yang menyuruh mereka pulang namun aku yang sedih sekali. Jika anak-anak ada, mereka akan menghiburku dengan cara mereka, tapi saat ini aku dikelilingi orang-orang di kampung ini yang selalu menceritai keburuka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN