Menjenguk Ummi

1220 Kata

“Mas, saya mau izin sama kamu,” kataku pada Mas Naren. Mas Naren tidak bergeming sama sekali, ia tengah membaca majalah bisnis didepannya, kondisinya sudah membaik dan dia baik-baik saja, inpusnya juga sudah dibuka. “Mas?” Mas Naren tidak melihatku. Dia pura-pura tidak mendengar apa yang aku katakan. Ahh aku kesal sekali. Aku coba bujuk dia dengan sebutan ‘aku’ yang dia inginkan sejak kemarin. “Mas, aku mau izin ke desa,” kataku sekali lagi berharap Mas Naren mau menjawabnya kali ini. “Ummi masih sakit?” tanyanya. Ahh akhirnya kali ini ia menjawab pertanyaanku. Mungkin karena aku menyebut ‘aku’ padanya. “Saya antar kamu,” kata Mas Naren. “Maksudnya aku antar.” “Tapi, Mas … bagaimana dengan kondisimu?” tanyaku. “Aku sudah membaik,” jawabnya. “Kamu sudah mengeceknya sendiri kan tadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN