Syafana POV. Aku terkejut melihat Mas Naren berbaring di sofa ruang tengah, aku menghampirinya dan membangunkannya. Namun, berapa kali aku membangunkannya dia tak bangun-bangun juga. Aku mendengar suara dengkuran halusnya, dan memegang kepalanya, suhu tubuh Mas Naren tidak normal sepertiku, aku membandingkan suhu badannya dan juga suhu badanku, tapi tidak sama. Mas Naren demam. Aku tidak tahu apa yang terjadi sampai Mas Naren demam seperti ini, apa hanya karena kejutan yang tidak ia inginkan, ia jadi demam? Aku memanggil anak-anak beberapa kali berharap mereka mau turun, dan syukurnya anak-anak peka dan turun menghampiriku. “Ada apa, Tante?” tanya Kirana. “Daddy kalian demam ini,” jawabku. “Apa? Daddy demam?” Ksatria menghampiri Daddy-nya dan memegang suhu badannya. “Iya. Daddy dem