Aku melihat Mas Naren sudah tertidur pulas, aku pun melangkah keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan. Karena sejak tadi aku sudah menahan lapar. Ku lihat wadah prasmanan berukiran emas dengan tujuh tempat menyatu, aku membuka satu persatu tutupnya dan melihat ada sedikit sisa makanan. Aku langsung meraih piring dan sendok yang memang sudah tersedia di meja makan. Beberapa saat kemudian anak-anak turun dari lantai atas dan menghampiriku. Aku menoleh melihat mereka dan tersenyum sesaat. "Kalian belum tidur?" tanyaku. "Belum, Tante. Tante baru mau makan malam?" tanya Kirana. "Iya, tadi itu tante jagain Daddy kalian dulu dan sekarang Daddy kalian sudah tidur, waktunya tante makan malam." Aku menjawab. "Daddy kan bukan anak kecil buat apa dijagain?" tanya Kirana. Benar juga apa yang