Cukup Sudah

1892 Kata

Mayang kembali memperhatikan cara pegawai toko melayaeni mereka, khususnya Erwin karena dirinya sama sekali tidak mendapatkan perhatian. Mereka mungkin berpikir apa pun yang dia inginkan semua tergantung pada Erwin. Bukankah Erwin yang akan membayarnya? Perintah atau permintaan Erwin agar dia bisa melihat koleksi gallery segera dilakukan dengan gerakan cepat dan cekatan hingga Mayang melirik Erwin apakah dia terkesan dengan sikap pegawai toko tersebut atau hanya mengganggapnya hal yang biasa saja? Dan Erwin sama sekali tidak terpengaruh karena tatapannya kini tertuju pada Mayang dengan alis yang hampir menyatu seolah dia bertanya mengapa Mayang menatapnya secara terus menerus dan ada yang tidak disukai olehnya. Sekali lagi, perhatian Erwin teralihkan ketika 2 orang pegawai datang dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN