Rasa itu masih terasa di mulut Erwin pada saat dia melepaskan Mayang dari pelukannya. Tidak rela melepaskan pelukannya membuat Erwin hanya bisa memandangi wajah Mayang yang merona. “Kenapa?” bisik Erwin lembut. “Kenapa kau melakukannya?” tanya Mayang pelan. “Karena aku menyukainya dan aku tidak bisa menahan diri dari godaan yang ada di depanku,” jawab Erwin. Senyum di bibirnya memberikan penghargaan bahwa dia sangat menikmati yang baru saja dia nikmati bersama dengan Mayang melalui bibirnya. “Kalau begitu aku tidak mau menggoda-mu lagi. Sebaiknya kau mandi sebelum terlalu malam. Tidak baik untuk kesehatanmu,” saran Mayang. “Kau mau kemana?” “Istirahat. Walaupun aku tidak terlalu lelah, tapi aku ingin mengistirahatkan tubuhku lebih awal,” jawab Mayang. “Kau tidak mau makan dulu?”