Malam telah larut. Pak Daniel dan Ranti memutuskan kembali ke hotel. Mengingat besok pagi, mereka harus bangun pagi untuk menyiapkan pertemuan dengan klien.
“Ran, makasih ya malam ini kamu sudah temani aku minum. Tidak hanya minum, malam ini kamu udah membuat hatiku senang. Pikiran Mas juga tenang. Malam ini, Mas pasti bisa tidur nyenyak.” Ucap pak Daniel dengan kedua tangan memegang telapak tangan kanan Ranti.
“Iya Mas, sama-sama! Mas Daniel ini, ngapain juga bilang makasih. Ranti kan gak ngapa-ngapain! Cuma temani Mas minum. Sepertinya itu hal wajar, apalagi Mas Daniel kan bos Ranti.” Ranti merasa tidak perlu menerima ucapan terima kasih dari pak Daniel.
“Tapi, kamu sudah membuat malamku jadi indah. Andai saja besok kita gak ada kerjaan pagi, aku bakalan menghabiskan waktu malam ini
