Ulang Tahun

2608 Kata
"Dor!" Princess hampir menumpahkan bungkusan nasi kuning yang tengah ia buka, saking terkejut dirinya dengan apa yang terjadi. Reaksi terkejut Princess tersebut dikarena kehadiran Arlan yang tiba-tiba. Ditambah dengan aksi Arlan yang memang sengaja mengejutkan Princess, Arlan memang berhasil membuat Princess hampir mati karena terkejut. "Kak Arlan!" seru Princess kesal. Namun, pipi Princess bersemu saat Arlan mengusap puncak kepalanya dengan jail. "Iya-iyan maaf. Eh kamu bawa bekal apa hari ini? Aku boleh minta lagin kan?" tanya Arlan sembari mengambil posisi duduk di samping Princess. Keduanya tengah berada di taman belakang sekolah. Tempat makan yang paling nyaman bagi Princess, serta menjadi tempat makan baru yang menjadi pengganti kantin yang sebelumnya menjadi tempat makan yang selama ini tentunya menjadi tempat makan paling nyaman baginya di sekolah. "Boleh kok. Princess udah bungkusin buat Kak Arlan juga. Tapi maaf ya, bungkusannya cuma dari kertas nasi." Princess mengeluarkan bungkusan kertas nasi dari tas jinjing yang selalu ia bawa sebagai tas penyimpan bekal. Tentu saja, bungkusan kertas nasi tersebut sama dengan bungkusan kertas nasi yang menjadi bekal makan siangnya. Arlan menerimanya dan tersenyum, tampak sangat memesona. "Gak papa kok, santai aja. Aku cuci tangan dulu, ya.” Arlan pun segera beranjak menuju tempat di mana ada keran air yang tentu saja bisa digunakan sebagai tempat cuci tangan bagi Arlan. Tidak perlu waktu yang terlalu lama, Arlan segera kembali ke tempat di mana Princess yang masih menunggunya kembali. Setelah mengeringkan tangannya, barulah Arlan membuka bungkusan kertas nasi. Mata Arlan terlihat berbinar sebelum dirinya menyuap semangat langsung dengan tangannya. "Wah masakan kamu beneran enak. Kamu emang berbakat jadi juru masak. Nanti kalo kuliah, ambil jurusan yang berkaitan dengan masak ya. Kamu pasti cantik pakai celemek dan topi chef." Kembali pipi Princess bersemu. Ia telah berteman sekitar satu tahun dengan Arlan. Ah sepertinya, Princess belum mengenalkan Arlan. Arlan itu, siswa SMA yang berada di bawah naungan yayasan yang sama dengan Princess. Meskipun berbeda tingkat, mereka bisa bertemu dengan leluasa karena sekolah mereka yang berada satu area. Hanya saja, para siswa-siswi setingkat SMP menuntut ilmu di area Utara, sedangkan siswa-siswi setingkat SMA menuntut ilmu di area Selatan. Karena itulah, kebanyakan para siswa yang tidak terlalu bisa bersosialisasi, tidak akan memiliki kenalan kakak tingkat. Seperti, Princess tentunya. "Princess nggak cantik," gumam Princess sembari mengaduk-ngaduk nasi kuningnya. Princess memang tidak perlu kepercayaan jika dirinya memiliki adalah gadis cantik. Bahkan wajah Princess berada di atas rata-rata dan bisa dibilang sangat cantik. Hanya saja, tubuh Princess memang lebih berisi daripada teman-temannya, hingga Princess dengan mudah menjadi sasaran empuk bullying dan olok-olok. "Princess cantik kok. Kata siapa gak cantik? Apa Princess masih mikirin orang-orang yang bully Princess di kamuTube itu?" tanya Arlan. Princess semakin menunduk. Dua tahun. Selama itulah, Princess bertahan dengan bullyan yang makin hari, makin parah. Sebisa mungkin, Princess menutupi hal itu dari ketiga kakak kembarnya dan juga kedua orangtuanya. Dan Princess berhasil. Setiap malam, setelah acara mukbangnya selesai. Princess akan begadang untuk menghapus semua komentar buruk dan menyisakan komentar yang menurutnya cukup baik. Hal itu terus berlanjut hingga saat ini. Bohong rasanya jika Princess mengatakan bahwa dirinya memang tidak apa-apa. Tentu saja, baginya semua itu sangat berat. Ditambah seniornya yang memperparah dengan membully dirinya di sekolah. Dan menjadi bahan bullyan hanya satu. Princess gendut. Menurut mereka, Princess tak pantas untuk mendapatkan subcribers jutaan dengan wajah bulat dan tubuh gendut. Lalu, Princess juga tak pantas menggunakan benda-benda bermerek dengan tubuh gendut. Princess lelah. Tapi ia tak bisa melawan. Ia takut. Dan ia tak mau mengadu. Karena ketiga kakaknya pasti akan mengamuk dan menghancurkan semua orang yang telah mengganggunya. Princess juga tak mau lagi mengatakan apa yang ia alami pada guru-gurunya, karena berulang kali pun Princess mengadu, yang menjadi tersangka dan mendapatkan hukuman pada akhirnya adalah dirinya. Karena, Princess serta keluarga Princess tak memiliki kuasa apa pun, itu yang pihak sekolah ketahui. "Hei Princess?!" Princess tersentak dan tersenyum pada Arlan yang telah menyadarkannya dari lamunan. "Enggak kok Kak, Princess gak mikirin mereka lagi," ucap Princess benar-benar berbohong. Jelas dirinya masih memikirkan semua masalah yang telah bertahun-tahun membelit dirinya. "Harus. Kamu harus tutup telinga dan mata kamu. Anggap mereka hanya iri dengan keberhasilan kamu." Senyum Arlan menular pada Princess. "Oh iya, nanti malam aku mau live kamuTube. Kamu harus nonton ya," ucap Arlan pada Princess. Princess pun mengangguk. Sama dengan Princess, Arlan juga adalah seorang seleb kamuTube. Hanya saja, Arlan terkenal karena kepiawannya memainkan dawai gitar dan senandungnya yang indah. "Princess pasti nonton Kak. Hehe, Princess titip satu lagu ya. Princess mau denger Kakak nyannyi lagu If You, Bigbang," Princess memohon. Ia sangat suka lagu itu, apalagi warna suara Arlan begitu cocok dengan lagu tersebut. "Siap! Pasti aku nyanyi lagu itu. Spesial buat Princess cantik." Kembali pujian dari Arlan membuat pipi Princess memerah. "Oh iya, btw kamu buat nasi kuning dalam rangka apa? Kan nasi kuning ribet buatnya." Arlan kembali mengisi mulutnya dengan nasi dan beberapa toping khas pendamping nasi kuning. Arlan tahu, pasti Princess membutuhkan banyak tenaga dan waktu hingga bisa menghasilkan nasi kuning selezat ini. "Em, hari ini Princess ulang tahun." Dan jawaban Princess sukses membuat Arlan tersedak, terbatuk hebat karena dirinya melupakan tanggal lahir Princess. *** Princess mengerucutkan bibirnya. Kini, Princess memang tengah merasa kesal dan sedih. Ternyata semua orang melupakan ulang tahunnya. Tadi siang, padahal Princess sudah berharap bahwa Arlan akan memberikan ucapan selamat ulang tahun untuknya. Namun, ternyata Arlan juga melupakan ulang tahunnya sama seperti yang lain. Teman sekelas Princess juga tak ada satu pun yang mengucapkan selamat. Sangat berbeda jika ada temannya yang berulang tahun. Princess yang akan paling sibuk menyiapkan kado, karena biasanya Princess orang pertama yang akan ditagih kado. Hal yang paling menyebalkan adalah, ketiga kakaknya yang biasanya menjadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun padanya, juga sama lupanya dengan yang lain. Begitupula dengan Papa, Mama serta sahabatnya yang tengah berada jauh, Tano. Mereka semua lupa dengan ulang tahun Princess. Intinya, Princess tak mendapatkan ucapan selamat di hari penting ini. Bayangkan, betapa menyedihkan nasib Princess saat ini. "Princess pulang!" seru Princess sembari mendorong pintu mansion dengan kasar. Princess pun mengerutkan keningnya saat mansion sangat gelap. Lampu utama yang biasanya akan hidup jika menjelang sore, terlihat mati. Hal itu membuat Princess semakin kesal. Ia melangkah namun begitu tiba di tengah ruangan, lampu tiba-tiba hidup dengan suara tepuk tangan dan nyanyian yang mengagetkan Princess. Mata Princess terlihat berkaca-kaca saat dirinya dengan jelas bisa melihat seluruh sudut ruangan yang dihias sedemikian rupa. Princess menangis tergugu, saat melihat ketiga kakaknya, Farrell, Riri dan Tano bernyanyi sembari masing-masing membawa sebuah kue tar yang dihias dengan cantik, beserta lilin yang menunjukkan usia Princess tahun ini, empat belas tahun. Namun bukannya berhenti menangis. Princess malah mengencangkan tangisnya. Dan membuat kembar ABC dan yang lainnya terlihat panik. Tentu saja, ini bukan reaksi yang mereka harapkan akan ditunjukkan oleh Princess. Mereka membayangkan jika Princess akan menjerit dan melompat-lompat senang karena mendapatkan kejutan manis seperti ini. Apalagi, Tano juga hadir di sini. Setelah sekian lama, Tano bisa kembali dan menemui sahabatnya yang tengah berulang tahun. "Sayang, kenapa? Princess gak suka sama kejutannya?" Riri menarik tangan Princess dengan lembut, setelah menyerahkan kuenya pada Gwen. "Hiks … Princess ki-kira semua orang lupa. Semua orang gak pada ngucapin selamat. Princess sedih." Tangis Princess bukannya membuat semua orang sedih, malah membuat semuanya tertawa karena kepolosan Princess. Ayolah, bagaimana mungkin semua orang melupakan hari bahagia di mana Princess telahir. Semuanya pasti mengingat dengan jelas, di mana Princess terlahir dan menjadi hadiah terbesar bari keluarga Dawson. Para pelayan yang menerima arahan dari Hendrik, segera membereskan persiapan untuk pesta kedua nanti. Karena renacanya, Farrell akan mengadakan pesta kedua, di mana ia akan merayakan ulang tahun kembar ABC yang sebenarnya berbarengan dengan ulang tahun Princess. Hanya saja, kembar ABC selalu saja tak mau ulang tahun mereka dirayakan. Dan jika ada yang memberi kado pada mereka, saat itu pula mereka akan membuangnya. Sebenci itu mereka pada acara ulang tahun. Namun berbeda jika berkaitan dengan Princess, mereka rela meninggalkan pekerjaan dan menyiapkan semua kejutan untuk Princess. Dna kesempatan kali ini, Farrell gunakan untuk mengumumkan status sebenarnya Princess sebagai putri bungsu dari keluarga Dawson. "Sudah jangan nangis, ah! Malu, liat Tano liatin kamu tuh." Riri mencubit pipi Princess yang menempel pada dadanya. Princess melihat pada arah yang ditunjuk Riri. Dan yang ia lihat adalah sosok tinggi dengan wajah datar namun dengan kedua matanya yang berbinar tengil. "Kamu beneran Tano? Kok ganteng? Dulu kan Tano gak ganteng, dekil, jelek, item, ingusan. Coba sebutin password-nya!" "Princess cantik, kentutnya harum semerbak." "Ahh, Tano!" Princess berteriak bahagia dan berniat menghambur untuk memeluk sahabat yang berubah menjadi sangat tampan itu. Sayangnya, Benny dengan sigap menangkap tas punggung Princess dan menariknya hingga Princess terjinjit-jinjit. Ia menoleh dan mencoba meraih tangan Benny yang menariknya. "Ihh Abang Beben, lepas. Princess mau peluk Tano." "Princess, apa peraturan yang dikasih Papa?" tanya Farrell. "Kata Papa, peraturannya gak boleh maen aer. Gak boleh maen tanah. Gak boleh maen di got. Dan gak boleh maen hati." "Ada lagi Princess!" seru kembar ABC. "Oh! Gak boleh maen sama cowok," cetus Princess. "Termasuk gak boleh deket-deket sama cowok, gak boleh sentuh apalagi peluk," jelas Farrell. Riri yang mendengarnya hanya bisa menghela napas dan memilih membawa Gwen untuk membantunya membereskan makan malam spesial untuk Princess. "Tapi, Papa sama Abang ABC juga cowok. Berarti Princess gak boleh deket-deket sama kalian. Kalian juga gak boleh peluk Princess juga dong?" Telak. Perkataan Princess membuat kembar ABC dan Farrell bungkam. Sedangkan Tano menahan tawanya. Lama tak bertemu, ternyata Princess semakin pintar berdebat. Dan hasilnya, pasti Princess yang selalu menang. "Lagian, Tano kan bukan cowok." Oke, pujian yang baru saja Tano ucapkan dalam hatinya, jika bisa segera di undo. Tadi hanya kesalahan. Tano hanya sedang khilaf. *** "Tano! Diem bisa gak sih! Princess lagi warnain rambut Tano. Apa mau muka Tano yang Princess warnain?" Seketika Tano berubah kaku. Ia tahu jika Princess tak main-main. "Nah gitu dong. Kayak Lo-lo tuh, dia aja nurut. Masa kamu enggak." Princess menunjuk pada anak singanya yang tengah melotot pada Tano. Tano hanya mendengkus dan membiarkan Princess menyemprotkan pewarna rambut yang warnanya hanya bisa bertahan selama dua minggu itu. Kini, Princess dan Tano, ah jangan lupakan Lo-lo si anak singa, tengah berada di sebuah ruangan berhias milik Princess. "Nah ini jas nya! Gimana? Tano suka, ‘kan?" Ah jika bisa, Tano ingin berteriak, "Tidak! Aku tidak suka!" Tapi, itu sama saja dengan bunuh diri. Kembar ABC dan Farrell yang Tano ketahui tengah menguping di depan pintu, pasti akan merangsek masuk dan mengajar dirinya. "Mau Tano jawab jujur, apa Tano jawab boong?" tanya Tano. "Hmm kalo jujur, biasanya suka ada asem-asemnya gitu. Kalo boong, biasanya ada manis-manisnya. Tapi, kalo boong, nanti kalo ketauan bikin sakit hati. Princess bingung mau milih yang mana. Emm apa ya? Ah gak mau mikir. Otak Princess terlalu berharga buat mikirin itu. Mending Tano cepet ganti ya! Sekarang Princess mau dandanin Lo-lo dulu." Tano menerima jas berwarna kuning lembut yang Princess berikan dan segera masuk ke dalam ruang ganti, dengan menggerutu pelan. "Jika pada akhirnya aku harus terus memakainya. Kenapa bertanya? Jika bukan Princess, mungkin sudahku lempar ke Amazon." Sedangkan Princess malah sibuk dengan Lo-lo, ia dengan riang memakaikan setelah jas yang telah disiapkan oleh Riri. Jas berwarna kuning lembut senada dengan dresscode yang ditetapkan. Princess tertawa senang saat melihat tampilan baru Lo-lo. "Ihh Lo-lo ganteng banget sih. Jadi pengen cium!" "Jangan!" Kembar ABC dan Farrell yang sejak tadi menguping mendobrak pintu, mencegah Princess yang akan mencium Lo-lo. "Apa sih?" tanya Princess kesal. "Princess gak boleh cium-cium sembarangan!" teriak mereka bersamaan. "Kan kata Papa gak boleh cium cowok sembarangan," ucap Princess. "Tapi Lo-lo cowok Princess." Lagi-lagi mereka menjawab kompak. "Oh tidak. Lo-lo masih di bawah umur, belom masuk kategori cowok dewasa. Jadi, Princess masih boleh cium." Tapi mendapatkan pelototan dari empat pria dewasa yang ia sayangi, membuat Princess mengerucutkan bibirnya dan mengaku kalah. "Iya-iya, gak jadi cium. Puas?" tanya Princess mengalah. Kembar ABC dan Farrell mengangguk bersamaan. Tano yang sejak tadi sudah berganti pakaian dan melihat kejadian tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sepertinya tingkah ajaib Princess merupakan sifat turun temurun dalam keluarganya. Singkat cerita. Pesta dimulai. Princess sempat gugup karena ternyata bukan hanya kolega Farrell dan kembar ABC saja yang diundang, tapi ternyata teman-teman sekolah Princess serta beberapa media massa terpercaya. Dan saat Princess ke luar dengan gaun kuning yang melekat sempurna di tubuhnya, semua orang memandangnya takjub. Walaupun tubuh Princess dikategorikan sangat berisi, tapi belum mencapai batas obesitas. Bahkan Princess terlihat menggemaskan dengan kondisi tubuhnya yang seperti itu. Tamu undangan bertanya-tanya, mengapa Princess bisa muncul bersamaan dengan kembar ABC.  Namun semua orang mengabaikan hal itu, mereka terfokus menunggu pembukaan acara ulang tahun mewah bertema serba kuning tersebut. Pesta ulang tahun anggota keluarga Dawson yang pertama kali diselenggarakan dan dibuka untu kalangan luar. Sungguh kesempatan yang sangat langka. Farrell sebagai tuan rumah segera membuka acara. Ia yang mengenakan setelah jas kuning pastel berdiri tegap sembari memeluk Riri yang tampak cantik menggunakan gaun kuning yang senada dengan keluarganya. "Selamat malam semuanya. Terima kasih telah berkenan hadir dalam pesta ulang tahun ketiga putra kami. Tapi, pesta kali ini bukan hanya untuk merayakan ulang tahun mereka. Melainkan untuk mengumumkan sesuatu yang penting. Keluarga Dawson, tidak hanya memiliki kembar ABC sebagai penerus. Kami, memiliki seseorang lainnya sebagai penerus yang sah. Hanya saja, kami sengaja tidak memublikasikan hal tersebut sejak awal ia lahir. "Namun kali ini, untuk pertama kalinya. Kami akan memperkenalkannya secara umum. Dan kami yakin, kebanyakan tamu undangan pasti telah mengenal sosok putri kami yang manis dan menggemaskan. Sosok tersebut adalah, Princess. Putri kami yang memiliki nama lengkap, Princess Alexia Dawson." Dan boom. Pengumuman Farrell menjadi headline di semua tajuk berita. Kekuatan media sosial dan internet kini memang tidak bisa lagi dilihat sebelah mata. Sebuah pengumuman yang diberikan Farrell tentu saja sudah tersebar ke sepenjuru negara Indonesia, bahkan dunia. Tentu saja, semua orang yang pernah melakukan kesalahan pada Princess mulai ketar-ketir. Bukan rahasia lagi jika keluarga Dawson itu memiliki kekuasaan yang besar. Jika saja, kembar ABC atau bahkan raja keluarag Dawson mengetahui apa yang terjadi pada putri bungsu keluarga Dawson, maka aka nada banyak orang yang nasibnya tamat. Kabar tersebut terus menyebar hingga semua orang terkejut dibuatnya. Bahkan Arlan yang tengah melangsungkan siarannya di kamuTube terlihat menghentikan nyanyiannya. Kini, ia tengah menyanyikan lagu yang diminta oleh Princess. Lagu yang tak lain berjudul If You. Lagu yang sebenarnya tengah ia persembahkan khusus untuk Princess, sebagai hadiah ulang tahun untuk gadis yang selama dua tahun ini sudah mengisi hari-harinya yang terasa menyenangkan dan berwarna. Namun sebuah komentar dari penontonnya membuat Arlan kehilangan fokus. Arlan memang sebelum menyanyi, sempat mengatakan jika lagu yang akan ia bawakan, ia persembahkan khusus untuk adik kelasnya yang tengah berulang tahun. Siapa lagi jika bukan Princess. "Oh Princess yang Kak Arlan maksud itu, Princess KamuTuber itu ya?" "Yang ternyata orang kaya itu?" "Gila!! Pantes dulu Cendric pernah posting video mukbang dia!!" "Princess Alexia Dawson!! Gila. Ternyata Kak Arlan kenal sama penerus keluarga Dawson!!" Arlan terdiam setelah membaca komentar-komentar itu. Ia akhirnya larut dalam lamunannya yang dalam. Dan tak bisa melanjutkan siaran langsungnya. Arlan mematikan siaran langsungnya, dan tidak mempedulikan para penonton setia chanel kamuTube miliknya yang kini merasa kecewa dan bertanya-tanya. Pertanyaan yang kini mereka ajukan tak lain adalah, mengapa Arlan menyelesaikan siaran secepat ini? Dan kenapa, Arlan mala mini terlihat aneh? Sayangnya, semua orang tidak akan bisa mengetahui alasan yang sebenarnya dan hanya bisa menerka-nerka mengenai alasan tersebut. Arlan sendiri masih terdiam dan menatap layar komputernya yang kini menampilkan headline dari berita terbaru di media daring. Saat itulah, Arlan merasa yakin dengan kabar yang telah ia baca tadi pada kolom komentarnya. Arlan akan menjadi pembohong ulung jika dirinya mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkejut dengan fakta yang ia ketahui ini. Ya, Arlan terkejut dengan fakta, bahwa Princess yang selama ini ia kenal bukanlah gadis biasa, melainkan seorang Princess Alexia Dawson, sang putri bungsu dari keluarga kaya Dawson.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN