Gedung megah Mall of Asia Arena tampak ramai dengan hiruk pikuk penonton yang datang dari seluruh penjuru Filipina. Gedung megah berkapasitas dua puluh ribu penonton itu gegap gempita dengan suara musik dan tiupan terompet yang membahana dari orang-orang yang bersiap-siap menyaksikan pertandingan bola basket Liga Champions yang merupakan perhelatan bergengsi tahunan, untuk semua klub-klub bola basket papan atas Filipina, memperebutkan piala Presiden Filipina.
Malam ini adalah pertandingan final antara Manila Warrior melawan Global Knicks. Kedua club basket ini adalah musuh bebuyutan yang selalu bertemu untuk laga di pertandingan final.
Cheerleaders masing-masing tim beserta mascot tim memasuki arena pertandingan megah itu. Lampu sorot berputar-putar menyinari tengah lapangan. Lagu ngebeat menggelegar mengiringi tarian penuh semangat dari cewek-cewek cantik para cheerleader yang bergerak dinamis dan energik mengikuti irama musik.
Di kamar ganti , tampak pemain Manila Worrior sedang melakukan briefing terakhir dengan pelatih mereka, Coach Louis.
“ Kita akan memakai pola permainan penyerangan 1-2-2, agar kita bisa melewati atau menghancurkan pertahanan mereka. Timmy , kamu jadi point guard karena kemampuan dribble dan passing mu paling bagus dan kamu paling memahami sejauh apa kemampuan teman-temanmu.”
Timothy, pemain dengan no punggung 5 dan tinggi badan 185, tampak mengangguk patuh. Meskipun dia adalah pemain dengan nilai kontrak termahal di club ini, Timoty tidak pernah menganggap dirinya lebih baik dari teman-teman se tim nya. Dia tetap rendah hati dan mengutamakan kerja sama dalam setiap pertandingan. Timothy sangat mengerti, permainan basket bukan permainan individu. Permainan basket itu merupakan permainan kerjasama tim yang harus saling mendukung demi untuk memenangkan pertandingan.
“ Kita harus memenangkan pertandingan kali ini. Karena ini adalah pertandingan penentuan. Kalau kita menang kali ini, piala bergilirnya bisa menjadi milik tetap klub kita. Pemilik club. Mr. Rudson pasti akan sangat senang, kalau kita bisa memenangkan pertandingan kali ini. Dan kita pasti akan diberi bonus yang sangat besar bila berhasil memenangkan pertandingan." Kata Coach Louis mengobarkan semangat anak asuhnya agar bisa bermain maksimal, melawan Global Knicks.
“ Siap Coach!” Jerit semua pemain serempak.
“ Mari kita berdoa dulu, dan bersiap-siap memasuki lapangan.” Kata asisten pelatih kepada para pemain, dan semua pemain menundukkan kepalanya dengan takjim, mulai berdoa agar permainan ini lancar dan dapat dimenangkan oleh mereka.
Pemain Manila Warrior berjalan rapi memasuki lapangan dengan dipimpin oleh coach Louis di bagian depan. Di pinggir pintu masuk dekat lapangan basket, tampak seorang wanita cantik berambut pendek, berdiri menanti Timothy dan ketika Timothy berjalan mendekatinya. Timothy menjulurkan tangannya dan melakukan high five dengan perempuan berambut pendek itu sambil berteriak
“ Doain aku, San"
Perempuan berambut pendek, bernama Sandra itu mengangguk dan tersenyum manis untuk menyemangati sahabatnya Timothy, yang sekaligus adalah atlit di bawah managementnya. Timothy adalah atlit pertama yang menjadi bagian dari agency Sandra dan berhasil mendapatkan nilai kontrak termahal saat bergabung di grup Manila Warrior.
Seorang wanita lainnya yang berdiri di samping Sandra berkata.
“ Kamu dan Timothy sudah melakukan ritual ini untuk yang keberapa kali? Mungkin uda ribuan kali ya? Nggak bosan, kalian? Selalu melakukan tos dan dia akan berkata doain aku,San. Ganti kek dengan cintai aku , San. ” Goda Bella, sahabat setia, sekaligus asisten Sandra di Trust Management Agency. Suatu agency atlit yang didirikan Sandra bertahun lalu.
“ Jangan gila kamu ? Aku dan Timothy itu bersahabat, mana mungkin dia akan mengatakan cintai aku. Kalaupun itu dia katakan, yah... Itu bukan cinta kepada kekasihnya hanya cinta kepada sahabatnya. Aku dan Timothy itu uda bersahabat puluhan tahun. Kami sudah pernah berjanji untuk tidak akan merubah status persahabatan kami, karena kami takut saling menyakiti bila kami pacaran. Kalau kami putus, kami pasti tak bisa bersahabat lagi dan jadi musuhan , jadi lebih aman, kami tetap bersahabat saja selamanya.” Kata Sandra beranjak duduk, tepat di kursi bagian belakang dari pemain Manila Warrior.
" Kalau saling mencintai, kenapa takut putus?" Kata Bella tak mengerti.
Sandra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak mau lagi menjawab pertanyaan Bella dan memfokuskan pandangannya kembali ke lapangan.
Di arena terlihat kedua tim pemain saling menunduk dan memberikan hormat kepada para penonton dan wasit. Lalu kedua tim saling bersalaman dan menuju kursinya masing-masing untuk bersiap-siap melakukan pemanasan sebelum pertandingan di mulai.
Suara menggelegar master of ceremony, mengumumkan pertandingan final antara Manila Warrior dan Global knikcs akan segera berlangsung. Nama-nama pemain beserta tinggi badan dari masing-masing club terpampang satu persatu di TV led besar di tengah arena, bersamaan dengan pemain kedua club yang mulai melakukan pemanasan. Ketika nama Timothy beserta fotonya di tampilkan di layar besar itu . Seluruh lapangan berteriak mengelyk- elukan 0namanya.
" Timmy- Timmy. Timmy"
Timothy memang memiliki fans fanatik yang kebanyakan adalah gadis-gadis muda nan cantik. Dengan tampang gantengnya , tubuhnya yang proporsional, kemampuan bermain bola basket yang mumpuni, dilengkapi dengan sikap nya yang baik, Timothy memang pantas di jadikan idola dari gadis-gadis itu.
Sandra tertawa bahagia, melihat atlit di bawah managementnya begitu dikagumi dan dicintai oleh para fansnya.
“Kamu itu uda seperti ibunya Timmy. Dia yang diidolakan, kamu yang tertawa bahagia.” Goda Bella ketika melihat Sandra tertawa-tawa bahagia.
“ Timmy itu memang anak pertamaku. Kamu lupa, dia adalah atlit pertama yang bersedia tanda tangan kontrak dengan kita, disaat dulu , kita baru merintis perusahaan Trust Agency . Kalau tidak ada Timmy yang mendukung kita dengan menandatangani kontrak dengan management kita, mungkin sampai hari ini, kita belum bisa sesukses ini.” Kata Sandra tanpa bisa menyembunyikan kebanggaannya kepada Timothy.
“Kalau Timothy, tidak tanda tangan kontrak dengan kita, kamu pecat aja dia jadi sahabat. Ngapain punya sahabat yang tidak mendukung sahabatnya sendiri. Masak sahabat sendiri punya agency, malah tanda tangan kontrak di agency lain?” Sewot Bella.
“ Ih.. Nggak boleh gitu tau. Aku nggak mau dibilang memanfaatkan persahabatan kami. Makanya aku tidak pernah memaksa Timmy harus tanda tangan kontrak denganku. Dia yang memutuskan sendiri, dan aku juga memberinya penawaran yang pantas dan terbaik agar dia tidak beralih ke agency lain. ” Kata Sandra.
“ Kamu bukan hanyab memberinya penawaran terbaik, tapi kamu itu uda jadi kacungnya. Melayani Timmy dengan sepenuh hatimu. Sampai-sampai atlit yang lain protes karena cemburu dan kamu berakhir harus melayani mereka seperti kamu melayani Timmy. Akibatnya kamu sakit, karena kecapean, tidak ada waktu untuk dirimu sendiri. Untung Timmy sangat pengertian dan berkata, kamu tidak boleh lagi seperti itu. Mengikutinya dua puluh empat jam, melayaninya sampai mengambil minuman dan mengangkat tasnya. Kamu ini sekarang bukan hanya memiliki satu atlit. Perusahaan kita itu sudah menjadi perusahaan atlit management yang terkenal dan memiliki banyak atlit . Jadi kamu tidak bisa fokus hanya di Timmy saja”. Cerewet Bella panjang lebar.
“ Aku kan uda kebiasaan, karena perusahaan kita mulainya dari hanya ada Timmy sebagai atlit, jadi aku berusaha membuatnya nyaman agar tidak pindah kontrak ke perusahaan management lainnya. Banyak perusahaan lain yg mau membajak Timmy, kamu kan tahu itu. ” Kata Sandra membela diri.
Padahal dalam hati terdalamnya, dia tahu kalau sampai sekarang pun, Timmy adalah prioritasnya. Bila ada pertandingan atlitnya yang bentrok, pasti pertandingan Timmy yang akan dihadirinya dan Bella, dia perintahkan untuk menghadiri pertandingan atlit lainnya. Kalau Timmy ada masalah, Sandra yang selalu pertama membelanya. Seperti saat Timmy di gossipkan mencium paksa salah satu fans wanitanya yg ingin mencari sensasi. Tapi sebenarnya malah, fansnya yang nyosor mencium Timmy. Tapi saat di foto oleh para wartawan, memang kelihatan sebaliknya.
Semua tabloid menjelek-jelekan Timmy dan Sandra sekuat tenaga berusaha menemukan bukti sampai bergadang bermalam-malam untuk melihat rekaman CCTV di kantor penjaga gedung pertandingan dan akhirnya Sandra berhasil menemukan rekaman kejadian tersebut. Saat itu fans fanatik itu maju berpura2 akan menyalami Timmy dan tiba2 dia mendekatkan kepalanya lalu mencium paksa Timothy. Sandra pun segera menklarifikasi berita negative itu dengan memperlihatkan bukti-bukti rekaman CCTV di hari kejadiaan dan meminta wartawan yang menulis berita tidak bertanggung jawab tersebut, segera menurunkan berita itu dari tabloidnya .
Memang itu adalah sebahagian tugas Sandra sebagai seorang agent bagi atlit dibawah naungan perusahaannya untuk menjaga citra atlit tetap baik, tapi saat kejadiaan itu, hati Sandra sungguh marah, karena dia tahu Timmy tidak mungkin akan melakukan tindakan serendah itu dengan mencium paksa fansnya. Timothy adalah pria baik yang sangat sopan dan tahu tata krama dan cara menghormati seorang wanita.Tidak mungkin dia melakukan hal serendah itu kepada para fansnya apalagi fansnya itu masih usia sekolah. Meskipun usia Timmy , dua tahun lebih muda dari Sandra, tapi tingkah lakunya sungguh dewasa. Timothy adalah sahabat terbaik Sandra yang selalu ada untuk Sandra , baik suka maupun duka dan Sandra juga adalah sahabat terbaik untuk Timoty yang akan selalu mendukungnya untuk mencapai kesuksesannya.
Mereka uda bersahabat dari remaja, saat keduanya berusia belasan tahun dan mereka tetap saling mendukung dan saling membantu sampai sekarang. Tapi apakah benar tidak ada perasaan cinta di antara mereka? hanya sekedar persahabatan saja??