Memastikan Perasaan

2127 Kata
Dokter Nolan adalah dokter tua yang merupakan kolega dokter Ferry. Dia adalah pemilik pusat rehabilitasi ini sekaligus adalah dokter yang akan menangani Timoty. Dokter Nolan menyambut kami berdua dengan ramah ketika kami memasuki ruang konsultasinya di pukul sembilan pagi ini. “ Hello Timothy dan ini pasti Sandra ya, Sang Agent?” Tanya dokter Nolan sambil menyalami kami. “ Hello dokter. Iya aku Sandra, agentnya Timothy.” Kata Sandra sambil tersenyum. “ Dokter Ferry sudah menjelaskan dan mengirimkan kepada saya hasil rontgen dan MRI dari Timoty. Robekan yang terjadi pada lutut Timoty itu hanya parsial, jadi tidak perlu operasi, Yang perlu kita lakukan adalah fisioterapi dan berbagai latihan untuk penguatan otot. Hari ini saya akan membuka penopang lututmu, supaya besok sudah bisa mulai difisioterapi oleh therapis kami.” Dokter Nolan berhenti menerangkan ketika terdengar suara ketukan di pintu nya. “ Come in ! ” Jeritnya kepada seseorang di balik pintu. Ketika pintu terbuka, masuk sesosok wanita berambut pirang yang sangat cantik. Badannya juga sangat sexy. Setiap pria pasti akan menatap wanita ini, begitu juga dengan Timmy yang langsung menatapnya penuh kekaguman. “ Perkenalkan ini Stephanie Hudson, Therapis yang akan bertanggung jawab selama Timothy melakukan perawatan di sini.” Kata dokter Nolan memperkenalkan kami. Timmy tampak tersenyum senang. Sandra menghela nafas panjang. Laki-laki di belahan dunia manapun sama saja, nggak bisa melihat wanita cantik dan sexy , pasti langsung kesenangan. Stephanie menyalami kami berdua. Gengaman tangannya erat dan penuh kehangatan . “ Hello Mr. Timothy. Saya yang akan melakukan fisioterapi sesuai program kami kepada anda sampai anda pulih.Kalau anda merasa ada kesulitan, jangan ragu untuk memberitahu saya. Saya siap membantu anda selama 24 jam.” Katanya super ramah. Timmy makin senang dan mengangguk-anggukan kepalanya dengan semangat . Stephanie beralih menghadapku yang duduk di samping Timmy lalu menjulurkan tangannya. “ Hi.. Kamu ini siapanya Timmy? Saat melakukan sessi terapi denganku, hanya boleh ada Timmy dan aku sebagai fisioterapisnya dalam ruang terapi nanti, tidak boleh ada orang luar untuk menjaga konsentrasi dan privacy dari pasien-pasien kami.” Kata Stephanie tegas. “ Aku kakaknya sekaligus agentnya. Jadi aku bukan orang luar!” Balas Sandra tidak kalah tegasnya sambil menjabat tangan Stephanie dengan kencang. Stephanie memandang ke arah dokter Nolan seakan-akan meminta persetujuan tentang apakah Sandra boleh ikut mendampingi Timmy saat dilakukan fisioterapi. “ Maaf Miss Sandra, Timmy perlu penanganan khusus, jadi sebaikanya saat sessi fisioterapi dengan Stephanie anda tidak usah masuk ke ruangan terapinya. Bagaimana?’ Tanya dokter Nolan kepada Sandra Sandra bisa mengerti, pasti mereka tidak mau cara-cara terapi mereka diketahui oleh orang lain. Jadi Sandra tidak mau ngotot untuk ikut masuk ke ruang terapi dan menemani Timmy. Sandra kembali menjawab dengan suara tegas sambil matanya memandang ke arah Stephanie. ‘ Iya, tidak apa-apa . Saya tidak akan menemani Timmy ke ruangan fisioterapi. Saya akan menunggunya di kamar saja.” “ Baik, kalau begitu, sekarang kita buka dulu penopang lututnya, setelah itu,akan saya rontgen ulang, karena sudah seminggu di topang, pasti sudah ada perbaikan di robekannya. Besok baru kita akan mulai fisioterapinya dibawah pengawasan dan bimbingan Stephanie.” Kata dokter Nolan. “ Ada therapis cowok kah untuk Timmy?’ Tanya Sandra tanpa sadar, dan dia langsung menyesal mengeluarkan pertanyaan tersebut. Tapi hatinya dari tadi gelisah melihat mata Timmy yang berbinar-binar penuh kekaguman melihat tubuh molek dan wajah cantik Stephanie. Sampai saat Stephanie pamit untuk meninggalkan mereka,Timmy juga masih memandanginya. “ Kenapa? Timmy keberatankah dengan therapis cewek?” Tanya dokter Nolan. Timmy memandang ke arah Sandra. Nggak biasanya Sandra berprilaku seperti itu. Biasanya dia akan cuek saja meskipun beratus ratus fans wanita mendatangi Timmy dan mencoba menarik perhatian Timmy . Apakah Sandra cemburu? Timmy memutuskan akan mengambil kesempatan ini untuk mencari tahu, bagaimana perasaan Sandra sebenarnya. Mata Timmy bersinar-sinar jahil. Dia menjawab “ Aku nggak keberatan sama sekali dokter Nolan dengan therapis secantik dan se sexy Stephanie, malah aku senang. Pasti penyembuhanku akan lebih maksimal, dokter tau aja aku suka yang bening-bening.” Timmy lalu melirik ke arah Sandra yang melengos ke samping, Timmy jadi tidak bisa melihat mimik wajah Sandra, apakah dia cemberut atau tersenyum mendengar kata-kata Timmy tersebut? Jadi Timmy memutuskan untuk melanjutkan permainannya ini agar dia bisa memastikan bagaimana perasaan Sandra untuknya. “ Stephanie umurnya berapa dok? Kok sudah bisa jadi therapis bersertifikat? Uda punya pacar belum dia?” Tanya Timmy kembali memperhatikan mimik wajah Sandra. Sandra kali ini tampak menunduk memainkan handphonenya. “ Kamu tanya aja langsung sama Stephanie besok , jangan tanya ke saya tentang urusan pribadinya. Tapi aku berani jamin kalau Stephanie adalah salah satu therapis terbaik yang kami miliki. Stephanie memiliki sertifikat sport therapist dan sudah berpengalaman menangani ACL. ” Kata dokter Nolan sambil menunduk dan melepas penyangga lutut Timmy. Setelah semua perban terlepas, terlihat lutut Timmy yang sudah tidak lagi membengkak dan juga tidak lagi memerah.Sandra juga ikut menunduk melihat keadaan lutut Timmy. “ Kelihatannya sudah sangat membaik dok, lutut Timmy dibandingkan saat baru kejadian cederanya. Saat itu, area lututnya sangat bengkak dan merah.” Kata Sandra lega. “ Luarnya memang sudah sangat membaik, tapi dalamnya seharusnya belum karena biasa untuk robekan ini perlu waktu beberapa lama untuk penyembuhan. Jangan lihat luarnya baik-baik saja lalu kaki dipaksa untuk melakukan pekerjaan keras, misalnya bermain basket, sepak bola bahkan berjalan. Hal ini bisa fatal kalau dilakukan. Penderita ACl wajib fisioterapi dulu dan dilakukan rontgen berulang, sampai keadaan robekannya benar-benar membaik sempurna. Kaki bagi seorang atlit adalah asset paling utama jadi harus dijaga dan jangan sembarangan.” Kata dokter Nolan memberi nasehatnya. Timmy dan Sandra mengangguk-anggukan kepalanya. Mereka berdua sudah sangat mengerti tentang cedera ACL , karena ini merupakan momok yang paling menakutkan bagi seorang atlit. Selesai melaksanakan rontgen. Sandra dan Timmy kembali ke kamar mereka. Timmy masih celingak celinguk mencari sosok Stephanie. “ Stephanie kok nggak kelihatan ya? Pasti dia sedang menangani pasien lainnya. Dia cantik banget ya, San?” Tanya Timmy sambil tetap memperhatikan mimik wajah Sandra. Sekarang Sandra tampak menelan ludahnya dan berkata tegas. “ Kalau kamu kepingin banget ketemu Stephanie, Kamu cari aja dia sendiri ke ruang fisioterapinya. Aku mau mandi. Badanku lengket!” Kata Sandra berlalu meninggalkan Timmy yang terbengong-bengong lalu menjerit kencang. “ Siapa yang dorong kursi rodaku ? Kursi roda ini bukan kursi elektrik, mana bisa aku mencari Stephanie kalau tidak kamu dorong. Sannn !!! San!!!” Sandra pura-pura tidak mendengar dan langsung berlari kencang menuju lift. Jeritan Timothy rupanya terdengar oleh orang yang berada di salah satu ruangan, dari ruangan tersebut muncul sosok cantik nan molek Stephanie. Timothy lalu menjerit kembali dengan suara kencang agar terdengar oleh Sandra. “ Oh ! Stephanie. Untung ada kamu. Aku sedang mencari-cari dirimu !” Sandra yang sudah sampai pintu lift tampak membalikkan wajahnya dan melihat ke arah Timmy yang kini lagi tersenyum-senyum genit sambil berbincang dengan Stephanie. Dasar laki-laki ! Nggak bisa lihat barang bagus. Hati Sandra berdebar kencang, dia merasa kesal karena tidak biasanya Timmy berprilaku genit seperti ini. Ini kali pertama, mata Timmy terlihat berbinar-binar ketika memandang seorang wanita. Apakah Timmy jatuh cinta pada Stephanie?? Ah! Sudahlah, aku tidak boleh seperti itu. Kata Sandra memarahi dirinya sendiri. Timmy pantas tertarik pada wanita lain. Kami ini hanya bersahabat. Perasaanku pada Timmy tidak boleh melebihi perasaan seorang sahabat. . Jadi biarkanlah Timmy kalau dia jatuh cinta pada Stephanie yang memang sangat cantik dan mempunyai tubuh yang molek. Sandra melangkah masuk ke lift dan menekan tombol dua. Timmy yang melihat Sandra berlalu memasuki lift, nampak termangu diam, ternyata Sandra tidak cemburu. Dia malah berlalu dan membiarkanku bersama Stephanie. Sandra memang tidak pernah menganggapku lebih dari seorang sahabat ataupun adik.. Aku ini bukan seorang laki-laki yang pantas dicintainya. Timmy menarik nafas panjang “ Kok anda berubah jadi sedih, Mister Timothy?” Tanya Stephanie sambil mendorong kursi roda Timmy. “ Nggak sedih kok, aku hanya bosan dan nggak tahu apa yang harus aku kerjakan siang ini sedangkan sessi terapi kita baru boleh di mulai besok.” Kata Timmy dengan pikiran yang tertuju pada Sandra. Ntah apa yang sedang dilakukan Sandra di kamar. “ Mau main lempar bola basket di mesin? Mari ku antar ke ruang santai?” Kata Stephanie ramah. Timothy menganggukkan kepalanya. Kalau dia kembali ke kamar sekarang, pasti juga tidak ada gunanya, karena Sandra pasti akan diam saja. Lebih baik dia menghabiskan waktu melempar-lempar bola basket di mesin permainan agar tangannya lemas dan tembakannya semakin akurat. Sandra berjalan mondar mandir di ruang tamu yang ada di apartemen mereka. Hatinya kebat-kebit tidak karuan. Sudah empat puluh lima menit, Timmy belum juga kembali ke kamar. Sebentar lagi waktu makan siang. Pasti dia sedang asyik ngobrol dengan Stephanie sampai lupa waktunya makan. Timmy pasti lagi jatuh cinta, tidak biasanya dia akan melupakan waktu makan dan tidak memperdulikan Sandra. Biasanya dia akan selalu mengikuti Sandra ke mana pun kalau mereka lagi bersama dan akan membujuk Sandra dengan candaannya kalau Sandra lagi kesal. Sandra menghempaskan tubuhnya ke sofa dan mencoba menepis semua kekesalannya dengan menyalakan TV, tapi tidak ada satu acara TV pun yang menarik minatnya, Akhirnya Sandra hanya menekan-nekan tombol TV dan mengganti Channel yang satu ke Channel lainnya, sampai terdengar suara pintu terbuka. Timmy tampak memasuki ruangan di dorong oleh Stephanie yang tersenyum manis. “Besok jam 9 pagi, saya akan menjemput anda di sini Mister Timothy. Sessi therapy nya akan kita mulai besok. Pakai celana pendek saja ya, jangan celana panjang, biar saya lebih bisa memperhatikan keadaan lutut Mister Timmy.” Kata Stephanie, kali ini memanggil nama kecil Timmy sambil berjongkok dan melihat keadaan lutut Timmy dengan seksama. Sepertinya dia sedang menyusun tipe therapy apa yang lebih cocok untuk dilakukan kepada Timmy besok. Timmy mengangguk-anggukan kepalanya dengan senang, seperti anak-anak yang mendapatkan hadiah natal dari Santa Klaus. Sandra pura-pura konsentrasi pada acara TV yang ada di depannya. Stephanie pamit sambil tersenyum manis pada Timmy dan mengucapkan sampai jumpa besok. Timmy melajukan kursi rodanya dengan susah payah ke arah Sandra. Sandra masih diam saja berpura-pura memperhatikan acara TV yang sama sekali tidak nyantol di kepalanya. Sandra hanya pura-pura konsentrasi dan tidak mau memalingkan kepalanya ke arah Timmy yang menatapnya . “ San. Kamu marah?” Tanya Timmy “ Marah kenapa?” Balas Sandra. “ Kenapa meninggalkanku sendiri tadi. Aku kan susah mendorong kursi rodaku, jalannya menanjak gitu dari ruang konsultasi menuju lift. Uda tahu aku tidak boleh terlalu memakai tenagaku.” Kata Timmy bersungut-sunggut. “ Yang cedera itu lututmu, bukan tanganmu. Jadi tidak apa-apa kalau kamu pakai tenaga tanganmu untuk melajukan kursi rodamu. Jangan manja kamu!” Kata Sandra kesal dan tetap tidak mengalihkan pandangannya dari televisi. “ Kok kamu ketus?” Kata Timmy pelan dengan suara sedih. Mendengar suara sedih Timmy, Sandra baru memalingkan wajahnya dan menatap wajah ganteng Timmy dengan matanya yang bersorot sedih. Aku pasti sudah gila ! Kenapa aku bisa sekesal ini pada Timmy? Padahal dia tidak ada salah apa-apa padaku. Bathin Sandra dalam hati. Aku harus menepis semua rasa cemburu dari dalam diriku. Tidak boleh aku menunjukkannya pada Timmy. Nanti kami berdua akan menjadi tidak nyaman, seperti sekarang ini. Sandra lalu mengambil nafas panjang sebelum berkata dan tersenyum manis pada sosok laki-laki yang memandangnya dengan mata sedih. “Maaf Tim. Aku tidak ketus padamu kok, aku hanya kesal pada acara TV nya yang tidak ada satupun yang menarik minatku.” “ Nonton Netflix aja yuk, sehabis makan siang. Besok pasti aku tidak sempat lagi bersantai karena dari pagi sampai sore ada jadwal terapi. ” Kata Timmy lembut. “ Iya dan aku harus cari kesibukan sendiri saat kamu terapi karena therapismu yang cantik itu tidak memperbolehkan aku menemanimu.” Kata Sandra mulai kesal lagi. “ Kamu nonton TV aja atau olahraga ringan di gymnasium. Ku lihat ada treadmill di sana. Atau main lempar bola di mesin basket di ruang santai. Tadi aku juga main itu makanya aku lama baru kembali. Asyik juga lempar-lempar bola meskipun tetap duduk di kursi rodaku ini.” Kata Timmy. OH! Ternyata Timmy bukan ngobrol dengan Stephanie tadi, ternyata dia bermain di mesin permainan bola basket di ruang santai. Kekesalan Sandra langsung mereda dan dia langsung tersenyum manis, kembali mengajak Timmy bercanda. Perasaan kebat-kebit di hatinya langsung hilang tanpa bekas. Timmy ternyata tidak genit-genitan dengan Stephanie. Timmy memandangi wajah Sandra yang kembali ceria dengan keheranan. Dia sungguh tidak bisa memastikan bagaimana perasaan Sandra untuknya. Apakah tadi Sandra itu kesal karena cemburu pada Stephanie atau Sandra benaran kesal karena tidak ada acara TV yang sesuai dengan yang mau dia tonton. Ah!! Wanita itu memang sangat susah dimengerti. Padahal tadi Timmy sudah berpikir, dia akan berhasil memastikan perasaan Sandra padanya dengan membuat Sandra cemburu. Tapi kini, Timmy kembali ragu. Timmy takut Sandra tidak pernah mencintainya dan hanya menganggapnya tidak lebih dari adik dan sahabatnya. Timmy bertekad akan memastikan perasaan Sandra untuknya dan Timmy harus mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaan cintanya untuk Sandra. Ternyata mengungkapkan cinta itu lebih sulit daripada memenangi pertandingan basket. Menyatakan cinta lebih sulit dari shooting three points ke ring lawan. Persahabatan yang berubah jadi cinta ternyata sangat sulit diwujudkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN