"Apa benar Sensei Zavier ayah kandung kami?" tanya Jeje berbinar.
Raut wajah bagai bunga di musim semi. Bola matanya berkaca-kaca dengan kedua sudut bibir yang naik ke atas.
Bagai disambar petir di siang bolong, Rayyen dan Jojo saling bertukar pandang. Mereka tidak menyangka bahwa Jeje pun curiga dengan kemiripan antara Zavier dengan Jojo. Namun, kenapa baru kali ini gadis kecil itu mengatakannya? Kenapa tidak dari awal saja. Jadi, Rayyen dan Jojo tidak perlu bersusah payah untuk menyembunyikannya.
"Ah, Jeje. Sebenarnya apa yang kau katakan." Rayyen dan Jeje tertawa sumbang. Terlihat jelas bahwa mereka sedang menyembunyikan kekhawatiran mereka.
Jika Jeje mengetahui bahwa Zavier adalah ayah kandungnya. Maka, apa yang akan gadis kecil itu lakukan. Apakah ia akan menyambut kedatangannya a
