Dinginnya udara malam menyentuh halus kulit Kara, yang kini sedang duduk termenung di teras apartemen, memandangi indahnya langit malam yang dipenuhi dengan kelap kelip bintang. Rasanya, sudah sangat lama sekali Kara tidak seperti ini. Bersantai dengan keheningan malam dan indahnya langit kota. Kara meregangkan otot tangannya, lalu menutup mulutnya yang mulai menguap. Suasana yang tenang, membuat Kara mengantuk. Tapi Kara terlalu malas untuk beranjak dari sana. Kara memejamkan matanya perlahan tanpa mau pindah terlebih dahulu. Badannya sudah terlanjur nyaman tiduran di kursi teras. Beberapa saat setelah memejamkan matanya, Kara merasakan sesuatu yang aneh. Badannya seperti terangkat ke udara, dan saat wajahnya hendak menghadap kesamping, Kara merasa wajahnya seperti menabrak sesuatu yang