bc

Kang Dani Seblak

book_age16+
818
IKUTI
2.3K
BACA
HE
comedy
humorous
genius
basketball
like
intro-logo
Uraian

"Kang! Biasa pakek cuka bukan cinta, hiya-hiya."

Siapa sih yang enggak kenal sama Kang Dani Seblak? Dengan ciri khas seblak menggoda ditambah pesona yang dia punya, bukan hanya mampu menggaet pelajar SMK sampai Kepala Sekolahnya juga dia pelet, pakek bumbu seblak ciamik dan senyum manis.

Apakah pesonanya sudah pasaran di kalangan pelajar Kota Bandung? Hingga mampu memilih satu cewek dari ribuan pelanggannya buat diseriusin? Terlanjur merasa paling ganteng, ya, gini. Butuh pertimbangan, kira-kira apakah salah satu pelanggan atau malahan tetangga di dekat kontrakan?

Ikuti kelanjutannya, bagaimana susahnya Kang Dani milih calon bini, apa yang skincare-an atau cuma dapet tampang biasa tapi berakhlak mulia?

chap-preview
Pratinjau gratis
PROLOG
Mengubah nasib. Memaksa diri tidak lagi berada di bawah orang agung yang diberikan singgasana. Relakan dahulu kebersamaan dengan orang tersayang, demi menjaga kelak di masa yang akan mendatang tetap baik-baik saja. Tanpa hambatan melintang, seperti banyak hutang. -Kang Dani Seblak- Kata orang jangan meragukan soal ketampanan yang saya miliki sejak kecil. Namun, saya mencoba berpikir cepat saat langkah selanjutnya menuju pendidikan tinggi. Terpaksa berhenti harus sadar diri karena perekonomian keluarga tak menjanjikan semua harapan tergapai sesuai harapan. Orang miskin. Kerap kami mendengar lelucon tersebut, lalu dibandingkan dengan ketampanan saya yang luar biasa. Sempat ada seseorang memberitahukan pekerjaan aneh, bahkan baru pertama kali saya denger. "Jual aja diri elu, lumayan layanin ibu-ibu berduit! Gak capek kerjanya." Meskipun tergolong orang miskin. Jalan pikiran tetap mengalir sesuai ajaran Islam yang sejak dini diberikan Bapak sama Emak. Detik berikutnya, memilih pergi menuju Kota orang adalah jawaban. Peluang mencari uang, berusaha memberikan hasil terbaik untuk kedua orang tua dan masa yang akan mendatang. "Ke Bandung? Terus kamu mau hidup di mana? Sama saha di sana, teh? Osok ngaco kitu Si Dani, mah, Pak!" "Gak papa atuh, Neng, daripada di sini terus. Emang warung bakso yang Dani bantu banyak pelanggannya, tapi kalo gajinya gak naik-naik percuma!" Bapak memang selalu memberikan restu ke mana pun saya pergi, sedangkan Emak kebanyakan ngomel, mikir panjang pokoknya cerewet. Mengingat anaknya cuma saya doang. Mungkin, gak bisa ngasih jatah nyuci baju sama nyuci piring lagi kali. "Terserah atuh, asal jangan kerja anu aneh-aneh. Karena semua yang kamu jalanin, nanti dipertanggungjawabkan di akherat," pesan Emak. "Iya, Mak, lagian Dani mau dagang seblak aja. Udah tau resepnya 'kan dari zaman dulu dari, Emak!" "Hati-hati aja, di kota orang mah. Jangan padu ngomong, kudu bisa nahan emosi sama bedain. Mana orang jahat sama orang baik." Kembali Emak takut akan dunia luar di sana. "Nanti sama siapa berangkatnya?" "Sendiri aja, punya kenalan kok. Gampang tinggal nyari kontrakan nanti." Masalahnya, ada yang bisikin dari jauh hari sebelum niat ke Bandung dagang tuh. Temen saya namanya Dono, sekarang jadi tukang judi. Nanti nasib saya di sana gimana, ya? Duh, jangan sampe Bapak sama Emak tau. Berabe gak bakal dikasih izin. "Kerja apaan kenalan yang mau bantu di sana? Punya perusahaan? Gede gak?" Emak lagi yang nanya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.8K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
287.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.6K
bc

Head Over Heels

read
16.6K
bc

DENTA

read
18.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook