"Apa mau Kamu sebenarnya! Kenapa selalu saja berbuat seenaknya!" bentak Yezi yang sudah berdiri tegap di hadapan Kenan.
Kenan menatap sinis Yezi sampai urat-urat dilehernya terlihat.
"Cih! Dasar wanita matre yang hanya menguras uangku saja. Apa yang Kau inginkan sebenarnya? Tidak puaskah Kau sudah menganggu hidupku hah!" teriak Kenan dengan tatapan tajam sampai membuat tubuh Yezi tersentak.
"Dasar sinting! Bisa-bisanya Kau lupa dengan apa yang telah Kamu lakukan kepada ku hah!" Lagi pula salah mu sendiri seperti pria gampangan. Kamu lupa Kau sudah memperkosaku! Sialan!" ucap Yezi dengan geram tanpa takut menghadapi seorang Kenan.
Kenan yang kesal lantas saja menarik kuat rambut Yezi. Yezi terkejut dengan kelakuan Kenan yang sangat kasar.
"Jangan Kau pikir menjadi istriku bisa bahagia. Aku akan membuat Kamu menderita. Ah bagaimana kalau ku mulai dari Hotel jelek mu itu,"ancam Kenan dengan seringai jahat diwajahnya.
"Coba saja! Aku akan menyebar video panas wanita jalang mu itu."
"b******k!" umpat Kenan yang mendorong Yezi kasar ke tempat tidur.
Kenan melumat kasar bibir Yezi tanpa mengijinkan wanita itu bernapas.
Yezi mencoba berontak dengan menjambak rambut Kenan kuat sampai ada beberapa helai rambut yang rontok dari kepala Kenan. Seketika Kenan berhenti dengan tindakannya. Yezi yang mendapatkan kesempatan untuk lolos langsung menyikut kuat perut Kenan dengan sikunya. Dia langsung mendorong tubuh Kenan yang berada diatasnya.
"Aaarggh kurang ajar wanita rubah! Setan!" maki Kenan tanpa henti merasakan perutnya yang sakit karena pukulan yang diberikan Yezi kepadanya. Karena baru kemarin Papanya memukulinya tanpa ampun.
Tak mau membuang-buang waktu Yezi keluar dari kamar Kenan sambil membawa kunci mobilnya. Untungnya kamar Kenan tidak di kunci. Yezi berlari kencang turun ke bawah tanpa menaiki lift. Beberapa pelayan berdiri kebingungan melihat Nona barunya yang berlari seperti di kejar-kejar setan.
"Kenapa dengan Nona Yezi kenapa larinya sekencang itu?" tanya salah satu pelayan yang sedang membersihkan beberapa guci antik di lantai bawah.
Tapi belum ada jawaban dari temannya yang sedang membantunya. Tiba-tiba Kenan juga berlari kencang dari atas ke lantai bawah melewati mereka menyusul istrinya itu.
"Astaga kenapa pengantin baru itu tidak ada akurnya sama sekali seperti tikus dan kucing."
"Hus!" Jangan bergosip nanti Tuan dan Nyonya besar mendengar habislah Kau!" tegur temannya yang sejak tadi sibuk membersihkan lukisan di ruangan itu.
Sedangkan di dalam mobil sedan berwarna merah milik Yezi melaju kencang membelah jalan raya. Yezi mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan. Di sepanjang jalan dia menghubungi Jeni sahabatnya. Yezi meminta Jeni mencarikan tiket kemanapun untuk menghindari suami sintingnya itu.
'Tolong gue, lo harus carikan tiket ke Brazil sekarang juga atau kemanapun,' ucap Yezi sambil matanya menatap kaca tengah mobilnya.
'Astaga sekarang ada apa lagi ini. Buat apa lo keluar negeri?' tanya Jeni yang bingung dengan temannya itu yang selalu saja dadakan kalau memerintahkan sesuatu.
'Nanti gue ceritain kalau sudah sampai sana. Sekarang gue tutup dulu telponnya nanti gue hubungi lo lagi, ok!'
'Siap Bu bos!' jawab Yezi di ujung sana.
Yezi mematikan ponselnya. Dia melempar ponselnya itu keluar jendela mobil. Sedangkan dari kejauhan ada mobil sport berwarna hitam sedang mengikutinya. Yezi yang panik langsung menambah kecepatan mobilnya. Dalam hati. 'Yezi bingung kenapa jalanan ini tampak begitu lenggang tidak seperti biasanya. padahal di kota ini cukup macet di saat aktifitas kerja.'
Sedangkan Kenan yang mengendarai mobilnya hanya memandang mobi didepannya datar. Dia menghubungi seseorang penting untuk merenggangkan sedikit mobil yang masuk ke jalan yang dia lewati. Baginya kekuasaan dan uang yang dia miliki bisa membuatnya memerintah apapun ke orang lain.
"Ck... Dia pikir bisa lolos dariku. Dasar wanita licik yang bodoh!" guman Kenan sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menyusul mobil Yezi. Setelah dekat dengan mobil Yezi, Kenan mencoba melewati mobil merah itu dia memotong jalan mobil Yezi dengan membanting stir mobilnya ke kiri menutup gerakan mobil Yezi yang tiba-tiba mengerem mendadak. Kenan keluar dari mobilnya dengan langkah lebar. Dia mengetuk kaca mobil Yezi dengan tak sabar.
Yezi yang kesal menatap sinis Kenan dari dalam mobil. Dia enggan membuka pintu mobilnya. Dia melihat kebelakang ada beberapa orang yang berpakaian hitam seperti pengawal sudah mengepungnya.
"Aaaargghh! Sialan!" kenapa Dia bisa mengejarku," ucap Yezi sambil meremas rambutnya gemas.
Kenan yang tak sabar mengetuk-ngetuk kaca mobil Yezi dengan kencang. Kenan memerintahkan anak buahnya untuk membuka pintu mobil itu. Beberapa pengendara yang lewat penasaran dengan apa yang terjadi. Tapi anak buah Aron langsung menghalangi dan meminta mereka untuk melajukan kendaraannya.
Yezi yang sudah tidak bisa berkutik hanya diam tanpa mau melihat Kenan yaang berdiri di luar menahan pintu mobilnya. Kenan menunduk lalu mendekati wajahnya sambil membisikkan sesuatu kepada Yezi.
"Keluarlah jangan buang waktu ku dengan kelakuanmu yang kampungan ini. Dan jangan coba-coba pergi keluar negeri kalau tak ingin ku perintahkan seseorang mengganggu teman mu yang sedang menunggumu ke bandara," ancam Kenan yang tersenyum puas melihat Yezi yang melotot kepadanya.
Yezi membuka sabuk pengamannya. Dia mendorong tubuh Kenan yang masih mendekati wajahnya. Yang buat Yezi bertambah kesal. Pria itu dengan seenaknya mengecup dan menggigit sedikit pipinya. Yezi keluar dengan menghentakkan kakinya masuk ke dalam mobil sport Kenan.
"Uwh lihat saja nanti Aku akan memberinya pelajaran. Dia pikir bisa mengancamku,' batin Yezi berbicara.
Sedangkan Kenan yang di luar memberi perintah kepada anak buah Papanya agar membawa mobil Yezi. Setelah itu Dia memasuki mobilnya memasang sabuk pengaman lalu pergi mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tak ada obrolan yang mereka bicarakan. Kenan hanya diam tanpa mengatakan sesuatu. Sudah delapan jam mobil itu berputar-putar tanpa tujuan. Yezi yang kesal menolehkan kepalanya ke samping dengan mengernyitkan keningnya.
"Kita mau kemana? Jalan ini bukannya arah ke mension mu!" ayolah jangan bercanda Aku ingin ke Hotel ku ada kerjaan yang harus Aku kerjakan."
Kenan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan yang di berikan kepadanya.
"Hey Kau tuli! Kita mau kemana?! Geram Yezi kepada Kenan yang tiba-tiba berhenti di tempat agak sepi dan gelap.
Kenan membuka sabuk pengamannya dan mengunci pintu mobilnya. Dia mencengkram lengan Yezi dengan kuat. Yezi sedikit berontak.
"Diam!" atau akan ku turuni Kau di sini!" sekarang turuti apa yang ku inginkan."
"Tidak mau! Kau itu pria sinting! Buka pintunya atau Aku akan memberi tahu Papamu yang selalu mengancamku."
"Benarkah bukannya ini yang mereka inginkan untuk mempunyai seorang cucu," tukas Kenan.