Yezi keluar dari ruangan menuju toilet wanita karena dia sudah tidak tahan ingin buang air kecil. Sampai di dalam toilet samar-samar dia mendengarkan pembicaraan seorang wanita yang sedang menerima telepon.
"Bas, nanti setelah Kenan pergi kita jadikan? Baiklah aku akan kesana sayang. Ok... bye honey muach," ucap Bella yang menutup panggilan diujung sana dengan tersenyum bahagia.
"Cih! Gayanya dasar norak," gumam Yezi pelan. Lalu Yezi keluar dari dalam toilet, kakinya berjalan ke wastafel untuk mencuci tangannya. Tanpa sengaja dia melirik wanita disebelahnya yang tadi habis menerima atau menghubungi kekasihnya yang masih menghias diri didepan cermin.
'Nih orang sudah cantik masih saja ngedempul, nggak ketebalan tuh muka,' batin Yezi.
Dilirik seperti itu Bella langsung bertanya. "Kenapa, ada yang salah di wajah saya?"
Spontan Yezi menjawab. "Oh no! Saya hanya terpesona dengan kecantikan wajah Anda, Nona sangat cantik," puji Yezi yang sebenarnya berbohong.
"Terima kasih Anda begitu jujur, asal Anda tahu dengan wajah cantik Saya ini. Dua pria kaya yang tampan dan kaya rayapun bisa Saya miliki," dengan sikap pongahnya Bella berkata. "Astaga kenapa Saya jadi curhat maaf ya. Sudahlah lain waktu kalau kita dipertemukan lagi Saya akan memberi tahu tips untuk Anda bagaimana caranya bisa cantik seperti Saya ini, permisi Nona," ucapnya seperti kereta api.
Yezi yang masih terkejut dengan kepedean wanita itu, mulutnya masih menganga lebar.
"Astaga ada orang seperti itu selingkuh saja bangga.
"Tapi tunggu... tadi waktu dia berbicara dengan seseorang diponselnya dia sempat menyebut nama Kenan dan Bas. Kok kaya gak asing gitu yah namanya. Ah sudah lah ngapain juga ngurusin kehidupan orang, kepo banget sama hidup orang. Aku saja tidak punya kekasih huh!" gerutunya.
Meninggalkan jiwa kekepoannya Yezi pergi meninggalkan toilet wanita dan pergi bergabung dengan teman dan karyawannya.
Sementara diruangan lain
"Hai, sayang lama yah nunggu aku?" tanya Bella.
"Tidak sayang bagiku menunggu sepuluh menit tidak lama di banding menunggu kamu sampai lima tahun," tukas Kenan.
"Kamu bisa saja Ken," ucap Bella sambil tersenyum manis dan menolehkan kepalanya ke seseorang yang berada disebelah Kenan.
"Mm... Bastian apa kabar lama tidak bertemu?" tanya Bella ramah.
"Baik Bel, gimana kabar Kamu?" tanya Bastian balik.
"Aku juga baik Bas," jawab Bella dengan lembut.
Setelah mengobrol banyak Bastian menepuk bahu Kenan.
"Ok bro! Keluar dulu yah, biasa kontrol dulu." Kemudian Bastian berdiri dari duduknya melangkah keluar sambil melirik ke arah Bella dengan mengedipkan sebelah matanya.
Tanpa mereka sadari hal itu diketahui oleh Sam. Sam yang tidak mau terlibat pembicaraan diantara mereka sedari tadi hanya memainkan gelas winenya tapi matanya lah yang selalu memperhatikan gerak gerik orang yang berada didekat Tuan mudanya. Karena Sam tidak menyukai Bella, dia seringkali memergoki Bastian dan Bella saling bertatapan mesra seperti sekarang ini yang dia lihat.
Membuat dia muak melihatnya. Tapi karena Tuan mudanya cinta mati dengan perempuan itu apapun yang dia bilang selalu salah di mata Tuannya itu. 'Biarlah, biar nanti waktu yang akan menjawab. Akan ada balasan yang setimpal untuk wanita licik itu,' batin Sam berkata.
Sebal melihat Tuannya sedang asik bermesraan dan mengobrol lama dengan wanita itu. Sam pun memberanikan diri untuk menegur Tuannya itu agar supaya cepat pulang karena Nyonya besarnya sudah menunggu lama.
"Tuan Kenan, sudah malam sebaiknya Anda pulang, Nyonya besar sudah menunggu Anda terlalu lama," protesnya.
"Sayang pulanglah, Mommymu sudah menunggu. Jangan sampai beliau menunggumu pulang terlalu lama karena menemaniku," ucap Bella.
"Baik sayang, tapi nanti kamu pulang dengan siapa hem? Apa kita pulang bersama saja," ujar Kenan.
"Tidak jangan Ken, aku ada janji dengan Lia. Dia ada acara disini katanya diruang sebelah bersama teman kerjanya, biasalah acara kantor."
Sambil mencubit dagu Bella Kenan berkata.
"Ya sudah Aku pulang yah, ingat jangan nakal! Kalau ada apa-apa kabari aku atau Bastian sayang," titahnya.
"Ok Ken... Kamu tenang saja kitakan sudah biasa kumpul disini jadi aman buat aku."
"Ya sudah aku pergi dulu," ucap Kenan. Sebelum pergi mereka berciuman mesra.
Kenan pergi meninggalkan club tanpa ada rasa curiga sedikit pun.
Setelah dilihatnya Kenan sudah pergi dan situasi yang aman Bella mengeluarkan ponselnya.
"Kembalilah honey, Kenan sudah pergi!" ucapnya dengan wajah yang sangat bahagia.
"Baik sayang tunggu Aku," jawab Bastian diujung sana
"Tunggulah 10 menit lagi Aku akan menemuimu!" titah Bastian.
"Ok sayang," ucap Bella.
Sebenarnya Bastian sudah tahu Ken pergi, cuma dia hanya berjaga-jaga saja takutnya tiba-tiba Ken kembali. Setelah merasa aman Bastian pun mendekati Bella yang malam ini sangat cantik.
"Bastian!" teriak Bella langsung memeluk kekasih gelapnya itu.
Mereka saling berciuman dengan mesra tanpa mau keduanya mengakhiri. Dengan sentuhan lembut tak lupa tangan yang sudah menjalar kemana-mana membuat Bastian tidak tahan untuk melakukannya. Tapi mereka sadar tidak mau melakukannya ditempat ini. Kalau sampai ada yang tahu dengan kelakuannya bisa habis mereka berdua.
"Ayo kita pergi dari sini, aku sudah tidak tahan. Kita akan melewati malam panjang sayang," bisik Bastian mesra di telinga Bella.
"Baiklah honey, aku keluar dulu yah nanti kamu menyusul akan aku kabari tempat kita bertemu," ujar Bella.
"Baik sayang," ucap Bastian sambil mencium bibir merah Bella dengan rakus.
Tanpa mereka sadari ada seorang gadis cantik yang menutup mulutnya rapat-rapat. Karena tanpa sengaja melihat kelakuan mereka disela pintu yang sedikit terbuka. Yezi yang tanpa sengaja melihat seseorang lelaki masuk ke dalam ruangan VVIP dengan jalan yang tergesa-gesa dengan bodohnya tanpa menutup rapat pintu ruangan itu. Bodohnya dia tidak sengaja melihat dan mendengar kelakuan mereka berdua. Dengan jalan mundur dan mengendap-ngendap Yezi secepatnya turun ke lantai dasar bersama temannya.
"Oh sial mataku sudah tak suci lagi, cantik tapi rubah!" kata Yezi yang masih syok.
"Kenapa Bu bos gelisah sekali anda?" tanya salah satu karyawannya.
"Oh nggak kok, Saya pulang duluan yah. Kalian kalau masih ingin senang-senang pulangnya jangan kemaleman," pesannya.
"Ok Bu bos santai, aman kok," jawab Tio salah satu pegawainya.
Setelah sampai di basemant hotel, Yezi langsung masuk ke dalam mobilnya. Yezi melajukan mobil mewahnya pergi dari club itu. Dengan kecepatan sedang dia mengendarai mobilnya. Tanda lampu merah mengharuskan Dia berhenti, tanpa sengaja dia melihat kesamping mobilnya. Dengan jelas dia melihat pasangan yang tadi di club sedang bermesraan di dalam mobil yang berada disebelahnya.
"Cih murahan sekali wanita itu, kasihan sekali kekasihnya, kalau aku jadi kekasihnya sudah ku telan hidup-hidup wanita itu. Oh My God ... kenapa aku harus berkata seperti ini, memangnya siapa Aku," gerutunya yang jengah melihat pasangan selingkuh itu.
Bunyi klakson dari belakang yang tak sabar, menyadarkan dia dari kekepoannya. Yezi segera melajukan mobilnya kembali.
"Loh kenapa mobil itu arahnya sama, inikan arah jalan hotelku." Apa-apaan mereka itu, apa mungkin?
"Apes banget ketemu sama orang seperti mereka menjijikan sekali," gumamnya.
"Astaga kenapa juga mikirin mereka terus sih. Ini kenapa juga pakai acara laptop ketinggalan di hotel!" gerutunya.
Setibanya di hotel dia langsung menyerahkan kunci mobilnya itu ke security dan pergi keruangan kerjanya.
"Bu bos kok sudah kembali, yang lain kemana?" tanya pegawai hotelnya.
"Mereka masih disana, Saya mau ambil laptop sekalian meneruskan pekerjaan yang tertunda. Oh iya... karena kalian tidak ikut acara perusahaan, besok kalian boleh libur yah," jawabnya.
"Baik Bu, terima kasih!" ucap pegawainya dengan senang dengan kebaikan bosnya itu.
"Ya sudah Saya keruangan dulu yah kalian lanjutkan pekerjaan kalian," titahnya. sambil tersenyum ramah.
Yezi yang akan menuju keruangannya dari kejauhan melihat pasangan selingkuh itu sedang reservasi dihotelnya.
"Beraninya wanita dan pria itu bermain api dihotelku, yah mudah-mudahan saja tidak ada kejadian heboh nantinya," gumamnya.
Tanpa Yezi sadari ada sosok wanita cantik yang sejak tadi memperhatikannya.