***
Pagi pun menyingsing dengan gemulai, sementara Jesslyn masih terlelap dalam tidurnya yang tenteram. Cahaya keemasan mentari menari-nari di balik tirai tipis, memancarkan kilauan hangat yang memeluk ruangan dengan lembut dan erat.
Gerald, masih dalam tidur yang lelap, tetap memeluk Jesslyn dari belakang, merangkul gadis cantik tersebut dan membiarkan lengan kekar menjadi bantalan yang empuk, merasakan ketenangan dalam momen intim itu.
Meskipun terlihat mesra, pemandangan itu juga sedikit menggelitik. Tangan kanan Gerald sengaja terikat dengan tangan kanan Jesslyn, begitu juga dengan kaki mereka yang terikat dengan borgol. Gerald dengan sengaja melakukan tindakan tersebut agar Jesslyn tidak bisa meninggalkan mansionnya semalam.
Setelah menyuntikkan obat perangsang pada Jesslyn dengan
