Pada suatu hari Adam menemui Seruni di rumahnya, untuk mengkonfirmasi kabar itu, tepat satu bulan sejak dia mengatakan niatnya pada keluarga untuk menikahi Seruni. "Apa berita yang beredar itu benar Ni, bahwa kamu akan menikah dengan laki-laki lain?" tanya Adam pada wanita yang bahkan masih bergelar sebagai kekasihnya itu. Seruni mengangguk dia menunduk tak berani menatap mata Adam. "Maaf," ucap Seruni dengan tangis tertahan. "Maafin aku Dam yang nggak bisa menjaga kesucian cinta kita, aku salah, aku minta maaf," ucap Seruni penuh penyesalan. "Tatap mata aku Ni," perintah Adam. "Apa kamu berselingkuh?" tanyanya. Seruni menggeleng cepat. "Nggak, tapi ada laki-laki lain yang wajib menikahiku Dam. Maaf hubungan kita harus berakhir dengan cara seperti ini," jawab Seruni. "Apa benar saat