Chapter 34 - Kota Wisata di Jepang

3275 Kata
Chapter 34 - Kota Wisata di Jepang Siapa yang tidak mau jalan-jalan ke Jepang? Terdapat banyak nama kota di Jepang yang membuat wisatawan ketagihan untuk menikmati liburan menyenangkan. Sama seperti Negara lainnya, Jepang juga memiliki sejumlah kota besar dengan ciri khas dan sejarah yang beragam. Belum lagi panorama alam dan budaya yang begitu eksotik menarik minat banyak wisatawan khususnya dari Indonesia. Maka tidak heran jika ada beberapa kota di Jepang menjadi destinasi wisata terpopuler, karena pesona Negeri Sakura memang sudah tak diragukan. Bagaimana? Semakin tidak sabar untuk terbang ke Jepang? Merlin dan Fabio terus bertreveling keliling Jepang. Mereka kembali lagi ke Tokyo. Tokyo mungkin terdengar tidak asing di telinga, dimana ibu kota Jepang dikenal sebagai kota perdagangan internasional adalah kota ini. Tokyo berada dekat dengan Gunung Fuji tepatnya terletak di pusat kota yang sangat metropolis dan juga memiliki jumlah penduduk terpadat. Sebelum menjadi seperti sekarang, pada tahun 1868 Tokyo lebih dikenal dengan nama Edo. Tetapi di tahun 1868 terjadi Restorasi Meiji dan membuat kaisar Jepang memutuskan pindah dari Kyoto ke Edo, setelah itu kota ini berganti nama menjadi Tokyo. Ibu Kota Jepang ini menawarkan berbagai pilihan hiburan menarik seperti tempat wisata di Tokyo bertema sejarah, budaya, hingga kuliner. Selain itu kota ini juga menawarkan sejumlah wisata ruang hijau di pusat kota. Tidak ketinggalan tempat hiburan malam seperti bar, klub, toko elektronik hingga pusat perbelanjaan dapat kalian temukan. Masa lalu Tokyo tidak lepas dari tradisi yang masih melekat dalam kehidupan penduduk lokal. Meskipun banyak tempat wisata modern anda juga bisa berwisata religi ke candi, kuil, menyantap makanan khas di kedai sushi, soba, berendam di pemandian umum serta menikmati waktu bersantai di penginapan ryokan. Kemudian Raisa dan Fabio berangkat menuju Yokohama. Yokohama Chinatown. Yokohama merupakan nama kota di Jepang yang juga menjadi kota terbesar kedua setelah Tokyo. Kota ini cukup dekat dari ibu kota karena hanya dibutuhkan waktu sekitar setengah jam menuju Yokohama dengan menggunakan kereta api. Menjelang berakhirnya periode Edo pada tahun 1603-1867 dimana saat itu Jepang mempertahankan kebijakan isolasi diri, Yokohama adalah daerah dari kota kota di Jepang yang dibuka untuk perdagangan luar negeri. Bahkan hingga saat ini Yokohama tetap menjadi kota populer di kalangan ekspatriat dari sekian banyak nama nama kota di Jepang. Yokohama memiliki salah satu tradisi kuliner Jepang yang paling beragam. Dari Pecinan hingga restoran kecil Noge, ada sesuatu untuk semua orang. Kunjungi salah satu pub Chinatowns atau izakaya terbesar di dunia di Noge di mana Anda dapat menikmati yakitori dan sake Jepang. Anda juga dapat memilih dari restoran Jepang atau Barat kelas atas, kafe trendi, atau restoran bernilai tinggi seperti ramen atau okonomiyaki. Lahir dan dibesarkan di Yokohama. Yokohama adalah harta karun pertama di Jepang dalam hal makanan karena merupakan salah satu kota pertama di negara ini yang membuka pintunya dan menerima budaya Barat. Selain impor Barat seperti es krim dan bir, Yokohama juga memiliki sejumlah barang Yokohama yang sebenarnya ditemukan di sini. Ohtanawanoren, sebuah restoran di kota, terus menyajikan gyu-nabe, hot pot, dan Jepang mengambil sup daging sapi, dibuat dengan daging sapi potong dadu seperti dadu, miso dan bawang hijau yang semuanya direbus di atas tungku arang arang dalam panci dangkal yang dibuat khusus. Restoran bertingkat panjang lainnya yang terkenal dengan gyu-nabe mereka termasuk Janomeya dan Arai-ya, yang pertama kali didirikan pada akhir 1800-an. Yokohama adalah tempat Napolitan dan Seafood Doria ditemukan Coffee House The Cafe. Napolitan adalah hidangan pasta populer yang dibuat di Yokohama. Hidangan ini konon pertama kali ditemukan oleh Shigetada Irie, Kepala Koki Hotel New Grand, sebuah hotel klasik dan simbol kota. Setelah akhir Perang Dunia II, koki melihat Pasukan Pendudukan menuangkan saus ke atas pasta rebus, jadi dia datang dengan ide untuk membuat hidangan lebih membangkitkan selera dengan menambahkan bawang putih dan bawang yang sempurna dengan saus tomat. Koki menamakan hidangan ini Spaghetti Napolitan. Seperti halnya Napolitan, Seafood Doria juga merupakan hidangan yang ditemukan di Hotel New Grand oleh Kepala Koki pertama hotel, Saly Weil. Hidangan ini menyajikan nasi yang dibumbui mentega yang dilengkapi dengan sup krim udang yang lezat. Selama bertahun-tahun Seafood Doria telah mendapatkan penggemar yang tak terhitung jumlahnya di seluruh Jepang karena citarasa seafood yang kental dan kaya. Anda dapat mencoba Napolitan dan Seafood Doria sendiri di Coffee House The Cafe. Es Yokohama bashamichi. Es krim di Jepang dikatakan telah dimulai sebagai "Aisukurin" yang dibuat oleh Fusazo Machida di Bashamichi di Yokohama pada tahun 1869. Resep hari ini untuk Bashamichi Ice, yang disesuaikan sedikit untuk palet modern, menampilkan rasa sederhana yang entah bagaimana nostalgia di waktu yang sama. Anda bisa merasakannya sendiri di toko yang berlokasi di Yokohama Red Brick Warehouse. Bir Yokohama. Yokohama adalah tempat bir pertama kali diperkenalkan ke Jepang dan pada tahun 1995 seekor microbrew lokal muncul di tempat kejadian di kota. Bir ini dibuat dengan empat jenis ragi dan menawarkan aroma yang kaya seperti bir Jerman atau Republik Ceko serta tubuh penuh rasa kaya dan pahit. Saat ini berbagai jenis bir dibuat di kota termasuk pilsner, weissbier, dan alt. Lihat Bar and Nightlife untuk daftar bar. Rasakan koktail Yokohama asli. Rasakan koktail Yokohama asli Louis Eppinger, Manajer Grand Hotel, menemukan koktail asli Jepang pertama yang disebut Bambu pada tahun 1889. Lihat Bar and Nightlife untuk daftar bar.bMakanan Jiwa Ramen-Jepang. Taman Hiburan Ramen (Museum Raumen Shin-Yokohama). Museum Raumen Shin-Yokohama. Rasakan taman hiburan pertama di dunia. Di dalam Anda bisa mencoba ramen dari seluruh Jepang di sebuah kota retro sekitar tahun 1958, saat ramen instan pertama kali dirilis di Jepang. Iekei Ramen. Ramen ini, lahir di Yokohama, menampilkan mie tebal dan lurus yang disajikan dalam tonkotsu (tulang babi) dan sup kecap. Topping termasuk bayam, cha-shu pork, dan rumput laut. Yoshimura-ya, toko ramen dekat Stasiun Yokohama, dianggap sebagai tempat kelahiran Iekei Ramen, dan hari ini dipajang di sejumlah besar toko ramen yang menandai kota dengan akhiran "ya" yang menempel di ujung nama restoran mereka. Sanma-men - Sebuah ramen nilai yang populer. Gyokusentei. Tatsuo Ida, pemilik generasi keduaGyokusentei, sebuah restoran Cina tiga generasi di Naka Ward, diyakini telah menghasilkan Sanma-men. Nama ramen ini berarti sayuran mentah dalam bahasa Cina. Sanma-men menghadirkan "tumisan" sayuran tumis seperti tauge dan kol yang diletakkan di atas ramen sebagai topping perpaduan sempurna antara masakan Jepang dan Barat. Pada hari-hari yang panas penduduk setempat berbaris untuk mendapatkan semangkuk Sanma-men. Selain terkenalGyokusentei, terletak di Isezakicho, Anda juga bisa mencoba Sanma-man di restoran mapan Cina dan toko ramen lokal juga. Masakan Jepang "washoku" Sushi Masakan Jepang, atau washoku, baru-baru ini ditambahkan ke Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Masakan tradisional ini telah berkembang berkat sebagian musim keempat Jepang yang berbeda dan bentuk utara yang jauh ke selatan. Di Yokohama, Anda dapat menikmati makanan tempura, sushi dan teppanyaki yang terkenal di berbagai restoran, mulai dari tempat Michelin dengan restoran tradisional Jepang dan restoran kasual dengan harga terjangkau. Pub Izakaya. Izakaya adalah tempat pemakaman dan restoran minum yang disukai masyarakat dimana orang Jepang suka menendang dan bersantai. Menu tapas termasuk hidangan sederhana seperti edamame dan yakitori yang pas dengan minuman beralkohol. Banyak izakaya menawarkan pengalaman bersantap yang unik, dengan beberapa spesialisasi hidangan ikan segar yang disajikan langsung dari tangki ikan mereka dan yang lainnya menyiapkan makanan di depan mata Anda di sebuah konter. Banyak yang memiliki eksterior Jepang yang dihiasi lentera merah atau tirai tanda tergantung di pintu masuk. Izakaya adalah sebuah oase bagi para pebisnis dan harus dicoba bagi siapapun yang berkunjung ke Jepang. Di Yokohama, ada sekitar 500 restoran yang menandaiNogedaerah dekat Stasiun Sakuragicho. Pecinan Yokohama. Chinatown Yokohama dikenal sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk makanan Cina. Dengan lebih dari 600 toko di area seluas 2.500 meter persegi, ada banyak restoran yang bisa dipilih. Pekerja dari restoran dan warung makan, toko serba-serbi lucu dan berwarna-warni, dan lebih banyak lagi memanggil suara keras untuk menarik orang yang lewat. Bangunan dan tanda glitter dan mempesona dengan warna-warna cerah dan Anda segera menyadari Chinatown adalah dunia yang sama sekali berbeda! Restoran Muslim-friendly. Sebagai salah satu kota pertama di Jepang yang menyambut budaya dari seluruh dunia, Yokohama menawarkan sejumlah restoran makanan etnis yang mewakili setiap penjuru dunia. Dengan meningkatnya jumlah siswa internasional di kota ini, semakin banyak lagi toko dan restoran halal dengan barang-barang yang ramah-Muslim di menu. ******** Saat ini Merlin dan Fabio sedang menuju perjalan ke Osaka. Osaka adalah salah satu nama kota di Jepang berawalan o yang juga dikenal sebagai nama kota di Jepang 5 huruf. KOta ini menempati posisi terbesar ketiga untuk jumlah populasi penduduknya tapi yang paling utama kota Osaka adalah sudah menjadi lokomotif ekonomi selama berabad-abad di wilayah Kansai. Osaka dulunya lebih dikenal dengan nama Naniwa dimana juga pernah menjabat sebagai ibukota Jepang pertama. Kota ini tidak kalah modis dari Tokyo, bisa anda lihat banyaknya pusat perbelanjaan, restoran dan kehidupan malam yang menyenangkan. Dibalik gemerlap hiburan di Osaka anda juga bisa menemukan tempat ibadah seperti kuil Kyoto dan Nara, yang menjadi salah satu situs warisan Dunia. Anda bisa mengunjungi objek wisata ini dengan menaiki kereta api dan menempuh perjalanan sekitar 90 menit. Di Osaka anda menikmati kunjungan ke destinasi populer diantaranya adalah Universal Studios Japan, Floating Garden Observatory dan Osaka Aquarium. Sebagai salah satu kota terbesar di Jepang setelah Tokyo, Osaka juga jadi destinasi favorit para wisatawan yang lagi berkunjung ke negeri sakura ini. Kenapa? Selain tiket pesawatnya yang lebih murah buat dari/ke Jakarta, Osaka juga terkenal sama kulinernya. Bahkan buat masyarakat Jepang sendiri, Osaka punya julukan Japanas Kitchena alias dapurnya Jepang. Makanya, gak heran kalau kota ini pas banget buat dikunjungi sama para food-lovers. Nah, kalau suatu saat kamu pergi jalan-jalan ke Osaka, jangan sampai kamu kelupaan buat nyobain makanan-makanan di bawah ini, ya! Makanan yang pertama yaitu Takoyaki. Camilan yang enak dimakan sambil jalan ini ternyata asalnya dari Osaka, Aladiners. Bentuknya bulet, terbuat dari campuran tepung, telur dan air, terus diisi sama potongan gurita dan daun bawang. Kalau di Indonesia takoyaki rasanya lebih ke manis, di negara asalnya takoyaki justru rasanya bener-bener gurih tanpa ada rasa manis sama sekali. Uniknya takoyaki ini adalah taburan katsuoboshi di atasnya yang goyang-goyang saat kena hawa panas. Walaupun bisa bergerak sendiri, tapi gak perlu khawatir. Katsuoboshi ini udah gak bernyawa, kok, hehe. Lembaran tipis ini terbuat dari daging ikan tuna yang diasap terus diserut tipis. Walaupun keliatan kurang guna, tapi kalau dimakan barengan sama takoyaki, rasanya jadi makin pooolll! Buka dari jam 11 pagi sampai 10 malem, toko yang khusus menjual takoyaki ini udah berdiri sejak lebih dari 40 tahun yang lalu, lho. Istimewanya takoyaki di sini ada di sausnya yang dibuat dari olahan apel dan bawang bombay. Gurih-gurih enak banget, lah! Makanan yang kedua yaitu Sushi. Liburan ke Jepang belum lengkap kalau kamu gak nyobain makan sushi. Walaupun sushi bisa kita temuin di mana aja, tapi soal kualitas dan rasa, kayaknya sushi di negara aslinya masih belum ada yang bisa nandingin, deh. Beda sama sushi di Indonesia, di Jepang terutama Osaka, topping sushinya terkesan minimalis. Tapi pas udah masuk ke mulut... beuh, jangan harap satu porsi aja cukup. Harganya pun lebih macem-macem. Mulai dari sushi di supermarket, sampai sushi yang ada di restoran berkelas, semuanya dijamin enak! Selain itu, kamu gak perlu ragu sama kualitas bahannya karena Jepang termasuk salah satu bangsa pencinta ikan yang selalu punya pasokan ikan segar setiap harinya. Kura Sushi. Cari tempat makan sushi yang bukan cuma enak di mulut, tapi juga di kantong? Dateng ke sini! Dengan harga 100 yen (Rp11.500) per porsi, kamu gak perlu nguras dompet buat makan kenyang. Di Osaka sendiri, Kura Sushi jumlahnya tersebar di 57 tempat. Pilihan sushinya pun banyak banget, dan bisa kamu ambil sendiri dari conveyor belt yang keliling lewat meja kamu. Makanan yang ketiga yaitu Okonomiyaki. Selain takoyaki, okonomiyaki juga salah satu kuliner Jepang yang asalnya dari Osaka. Kalau di Indonesia, mungkin bentuk dan isinya mirip martabak, ya. Tapi soal rasa, jauh beda. Bahannya mirip-mirip sama takoyaki, yaitu terbuat dari campuran tepung, telur, dan air yang dicampur sama potongan kembang kol dan daging-dagingan kayak daging sapi asap, cumi-cumi, dan gurita. Terus disajikan dengan topping katsuoboshi dan mayonnaise yang super banyak. Buat makan siang, okonomiyaki ini lumayan mengenyangkan, lho. Paling enak dimakan pas panas-panas. Yummmm!! Pas kamu lagi di Dotonbori, pastiin buat mampir ke restoran satu ini, ya. Terdiri dari 2 lantai, Mitsuno jarang banget sepi walaupun buka hampir 12 jam dari pukul 11 pagi sampai 10 malam. Salah satu menu paling populer di sini adalah Mitsuno-Yaki yang diisi daging cincang. Harganya lumayan terjangkau, terus porsinya juga besar. Dijamin kenyang, deh. Makanan yang ke empat yaitu Yakiniku. Semua orang di dunia pasti demen sama yang namanya BBQ-an. Gak terkecuali orang Jepang. Nah, di Osaka ada banyak restoran yakiniku (BBQ ala Jepang) yang nawarin berbagai macam daging berkualitas dengan harga yang sebanding. Eh, kalau kamu kira bakar-bakaran daging kayak gini ciri khasnya makanan Korea, kamu salah besar. Justru orang Korea yang tinggal di Osaka lah yang pertama kali mulai tren Korean BBQ! Restoran yang satu ini udah terkenal banget di kalangan warga lokal sama wisatawan. Gak heran, sih, soalnya di sini kamu bisa makan yakiniku dan shabushabu sepuasnya selama 90 menit dengan harga yang terjangkau banget. Mulai dari seratus ribu aja! Makanan yang ke lima yaitu Tako Tamago. Cari makanan yang menantang? Kalau Thailand punya camilan segala serangga dan Filipina punya balut, di Osaka kamu bisa nemuin camilan bayi gurita! Imut-imut tapi nyeremin. Kenapa serem? Soalnya kepalanya gede banget karena diisi sama telur puyuh. Kasian, sih, dan bentuknya juga gimanaaaa gitu. Tapi rasanya enak! Kenyel-kenyel ngegemesin. Makannya pun gampang karena disajikannya ditusuk lidi. Jadi kayak makan permen lolipop, tapi yang kamu kunyah bayi gurita. Di pasar ini kamu bisa nemuin segala macam makanan khas Osaka dengan rasa yang paling otentik. Makanya Kuromon Market cocok buat jadi tempat bertualang kuliner ataupun nyari oleh-oleh. Ada juga hewan-hewan laut segar yang dijual buat bahan makanan, lho, kayak kerang, uni (bulu babi), kepiting, dan bayi gurita pastinya. Makanan yang ke enam yaitu Momiji Tempura. Momiji tempura ini pada dasarnya adalah daun maple yang digoreng pake tepung. Yap, daun beneran. Mungkin karena masyarakat Jepang suka banget sama pohon maple kali, ya? Apalagi maple juga jadi ikon musim gugur. Daripada bosen ngeliat daunnya gitu aja di atas pohon, kenapa gak ditepungin, digoreng, terus dimakan? Rasanya? Ya, kayak gorengan manis pada umumnya hehe, cuma momiji tempura ini isinya daun. Paling enak buat camilan pelengkap es krim. Buat rasa mungkin gak begitu istimewa. Tapi uniknya itu, lho, gak bisa kamu temuin di tempat lain. Di mana lagi kamu bisa makan daun maple selain di Osaka? Taman yang satu ini emang belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan. Tapi buat kamu yang suka banget jalan-jalan di tengah alam sambil ngelewatin kawasan permukiman khas Jepang, wajib banget buat mampir ke Minoo Park. Cuma sekitar 30 menit dari pusat Osaka, Minoo Park paling cakep pemandangannya pas musim gugur. Tapi momiji tempura di sini bisa kamu dapetin kapan aja, kok. Makanan yang ketujuh yaitu Kushikatsu. Kushikatsu ini sebenernya gorengan ala Jepang yang ditusuk lidi. Isinya bisa apa aja, mulai dari sosis, daging ayam, tahu, jeroan sapi, sayur-sayuran, sampai buah-buahan dan umbi-umbian. Harganya juga bersahabat banget. Beli 3 aja udah lumayan buat ngisi perut saat makan siang. Hal yang pertama yang perlu kamu lakuin saat beli kushikatsu ini adalah pilih sendiri gorengan yang kamu mau, terus celupin ke saus spesial kushikatsunya. Eits, sekali aja nyelupinnya, gak boleh 2 kali! Restoran kushikatsu yang paling terkenal di Jepang ini buka setiap hari dari jam 11 sampai 9 malem, kecuali saat tahun baru. Cabangnya ada beberapa tempat. Selain di Tsutenkaku, kamu juga bisa coba mampir ke Daruma yang ada di Nanba, Dotonbori, Umeda, atau Shin-Osaka. Makanan yang ke delapan yaitu Cheesecake. Abis yang gurih-gurih, cobain yang manis, nih. Walaupun cheesecake emang asalnya bukan dari Jepang, tapi cuma di Osaka kamu bisa nemuin cheesecake rasa teh hijau (matcha)! Emang, sih, kota ini udah terkenal banget sama teh hijaunya. Makanya banyak makanan yang dicampur dengan teh hijau, mulai dari es krim, mochi, sampai es serut. Coba, deh, bayangin gimana enaknya rasanya cheesecake yang manis dan creamy dicampur dengan teh hijau yang agak getir. Ummm, balanced banget! Dijamin pengen nambah terus, deh. Ini, nih, toko kue yang bikin matcha cheesecake-nya Osaka terkenal di dunia! Cheesecake rasa teh hijau yang bisa kamu dapetin di sini rasanya creamy abis. Terus diisi sama mochi kecil-kecil dan kacang merah. Jadi walaupun cake-nya lembut banget, tapi masih ada sesuatu yang bisa kamu kunyah. ******** Hari ini Merlin dan Fabio traveling lagi sambil berkuliner ke kota Kyoto. Mereka sangat menikmati sekali keindahan-kehindahan kota-kota wisata di Jepang. Selain itu Merlin juga sangat menyukai makan dan minumannya. Tapi tak semua mereka makan dan minum. Hanya beberapa saja. Selebihnya hanya di riview demi kebutuhan shooting acara ini. Terdapat banyak nama negara bagian dan nama nama kota di Jepang yang sayang untuk dilewatkan termasuk Kyoto. Bagi anda yang belum tahu sejarah salah satu nama kota di Jepang ini kami akan memberikan sedikit ulasannya. Kyoto dulunya merupakan ibukota Jepang dan pernah menjadi tempat tinggal kaisar dari tahun 1794 sampai dengan 1868. Sekarang Kyoto berubah menjadi kota di negara Jepang terbesar ketujuh dari segi populasi penduduknya, kurang lebih sekitar 1,4 juta jiwa. Uniknya Kyoto tidak tercantum dari daftar kota sasaran bom atom pada masa Perang Dunia II saat itu karena nilai historisnya yang tinggi. Kyoto juga termasuk daerah kota historis dan religius, bisa dilihat dari banyaknya bangunan kuil yang tak terhitung jumlahnya. Tidak heran jika Kyoto ini ditetapkan sebagai kota paling indah dan tempat wisata yang harus dikunjungi di Jepang selain Tokyo. Jalan- jalan menelusuri Kyoto, tak akan komplit tanpa mencicipi berbagai makanan kaki lima yang lezat. Dari yang bercitarasa manis hingga asin, tradisional atau modern, semua jajanan khas Kyoto begitu fantastis. Baca terus untuk menemukan jajanan yang paling pas dengan seleramu. Makanan khas Kyoto yang pertama yaitu Taiyaki di Naruto Taiyaki Honpo. Taiyaki adalah jajanan manis asli Jepang berbentuk ikan. Terbuat dari tepung gandum yang diisi berbagai varian rasa. Ada kacang merah, ubi manis, cokelat hingga krim kocok dan kentang. Teksturnya lembut dan lumer di mulut. Nyamm. Makanan khas Kyoto yang ke dua yaitu Yatsuhashi – Izutsu Yatsuhashi. Yatsuhashi adalah salah satu makanan jalanan paling terkenal se-Kyoto. Sejenis kembang gula terbuat dari tepung beras ketan, gula dan kayu manis. Biasanya dibentuk dengan bentuk persegi panjang atau segitiga. Teksturnya mirip dengan kue mochi. Toko Yatsuhashi yang populer adalah Izutsu Yatsuhashi. Dibuka pada 1805 menawarkan berbagai varian Yatsuhashi untuk oleh -oleh. Makanan khas Kyoto yang ke tiga yaitu Takoyaki – Takotora. Makanan berbentuk bola ini terbuat dari tepung terigu yang diisi gurita dan bawang. Kemudian, diberi saus takoyaki atau saus mustard. Di Kyoto, kamu bisa menemukan takoyaki terlezat di kedai Takotora dengan harga yang terjangkau dan cita rasa luar biasa. Makanan khas Kyoto yang ke empat yaitu Dashimaki tamago – Mikikeiran. Bisa dibilang Dashimaki tamago adalah martabak ala Jepang. Sebuah kedai Tamago terkenal ada di Pasar Nisikhi Kyoto, Mikikeiran sudah didirikan sejak 1928. Buka pukul 09.00 – 18.00. Jajanan yang dipanggang ini terbuat dari tepung ketan yang dibentuk persegi panjang. Kedai Fufusa menawarkan berbagai Dengaku yang inovatif. Cocok dijadikan oleh-oleh karena tahan hingga satu bulan dan dikemas rapi untuk wisatawan. Makanan khas Kyoto yang ke lima yaitu Wagashi – Kofukudo. Bentuk dan warna yang atraktif, plus dikemas rapi. Apalagi yang dibutuhkan wisatawan untuk sebuah oleh-oleh khas Kyoto? Wagashi adalah kembang gula tradisional khas Jepang yang terbuat dari mochi, anko dan buah-buahan. Kedai Kofukudo adalah kios wagashi yang terkenal sejak 1868. Wagashi yang paling diminati adalah Monaka, terbuat dari selai kacang azuki. Duh, jadi kepingin mencicipi semuanya nih! Apalagi, wagashi yang bentuknya imut dan menggemaskan. Cocok banget untuk souvenir dan oleh-oleh saudara atau teman kantor sepulang liburan dari Kyoto.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN