"Jika ada satu hal yang kamu dengar nantinya di Pesta Raka, tolong. Pegang janjimu buat nggak ninggalin aku." Kalimat Rafli tadi membayangiku, membuat perjalanan dari rumah menuju gedung Resepsi menjadi terasa begitu cepat karena kini hatiku menjadi was-was. Aku merasa apapun yang menjadi alasan Rafli begitu membenci Raka akan kuketahui saat di Pesta nanti. Aku gelisah, membayangkan jika apa yang menjadi sumber kebencian itu berhubungan denganku. Sungguh aku tidak akan bisa menerima jika apa yang menjadi alasan Rafli begitu kekeuh menginginkanku adalah salah satu bagian dari kebenciannya pada Raka. Telapak tanganku semakin dingin karena grogi, seiring dengan semakin dekatnya kami dengan gedung milik Presiden RI yang akan menjadi tempat pernikahan itu di helat. Bukan hanya aku yang mer