“Sekarang kamu kerja di mana?” “Aku nggak kerja, Tante. Soalnya Dani nggak pernah ngizinin aku untuk kerja. Tapi, dia malah nyaranin aku jadi pembantu di rumahnya.” “Trus kenapa kamu mau, Sayang? Duh ... cantik-cantik kok malah dijadiin pembantu sama si Dani. Dasar tuh anak, ya!” “Demi cintaku dan pengorbanan aku untuk dia, Tante. Makanya, aku berharap banget dia bakalan memenuhi janjinya sama aku. Aku udah terlalu lama menunggu, Tan.” Siska mengambil kesempatan itu untuk mengambil simpatik dan rasa iba Puspita. Dan benar saja, wanita paruh baya itu tampak tidak senang dengan sikap putranya sendiri. Dia justru membela Siska yang memang sudah lama menunggu kepastian dari Dani untuk meminangnya. Dua orang yang baru saja akrab itu kembali berbincang seolah mereka memang adalah pasanagan