-Prolog-
Maevea Collins menatap jijik ke arah pria dan wanita yang saat ini sedang berciuman di sebuah pesta perjamuan. Ini bukan pertama kalinya dia melihat pemandangan tidak sedap itu.
Pria yang sedang mencium ganas wanita yang bersamanya adalah Liam Gilloti, tunangan Maevea. Pria yang tidak pernah menghargai Maevea sebagai pasangannya sama sekali.
Disela berciuman Liam menatap Maevea lalu kemudian tersenyum mengejek pada wanita itu. Sementara itu Maevea hanya menanggapi dengan wajah tenang, dia tidak terganggu sama sekali.
Alih-alih marah atau cemburu, Maevea menyesap minumannya dengan anggun. Reaksi Maevea ini benar-benar menuai pujian dari orang-orang di sekitarnya.
Dia melihat tunangannya berselingkuh untuk kesekian kalinya, tapi bukannya marah atau mengamuk dia masih bisa meminum anggur merah dengan begitu cantiknya.
Dalam perjamuan itu tidak ada yang tidak mengenal Maevea Collins, dia adalah wanita tercantik di kalangan atas. Selain itu dia memiliki aura yang sangat memikat, ke mana pun dia pergi dia akan menjadi pusat perhatian.
Hanya saja, meski Maevea memiliki kecantikan yang fatal, dia masih saja diselingkuhi oleh Liam Gilloti, pria paling diminati di kalangan atas.
Semua orang telah lama mendengar bahwa Maevea tidak akan berani mengeluh tentang pertunangannya dengan Liam meski Liam memiliki segudang wanita di sisinya, itu semua karena saat ini keluarga Collins sedang membutuhkan dukungan oleh sebab itu Maevea harus tetap memeluk paha Liam erat-erat.
Kata-kata itu juga telah sampai ke telinga Maevea, dan dia tidak mengelak sama sekali karena kenyataannya memang seperti itu.
Bagi ayahnya, dia adalah alat tawar menawar untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Ayahnya berkata apapun yang terjadi Maevea harus tetap bersama dengan Liam. Tidak peduli apakah dia harus mengangkat pahanya lebar-lebar atau menahan semua penghinaan yang diarahkan oleh Liam padanya dia harus melakukan semua itu agar keluarga Gilloti memberikan keuntungan bagi keluarga Collins.
Sementara ibunya, Maevea pernah mengeluh dan ingin memutuskan pertunangan dengan Liam karena hobi Liam bermain dengan wanita, tapi yang ia terima dari ibunya adalah sebuah tamparan keras.
Ibunya berkata bahwa dirinyalah yang tidak bisa merebut hati Liam sehingga Liam masih terus bermain wanita. Sebagai seorang wanita dia disebut tidak berguna oleh ibunya karena tidak bisa menaklukan prianya sendiri
Seperti ayahnya, Ibunya juga mengatakan bahwa suka atau tidak suka dia harus tetap bertunangan dengan Liam agar jalan kakaknya terbuka lebar. Selain itu ibunya juga mengatakan bahwa pria mana yang tidak bermain sesekali, jadi Maevea hanya perlu menutup matanya saja.
Dan Maevea telah bertahan dalam situasi itu selama dua tahun penuh. Dia menutup matanya, tidak hanya matanya tapi juga telinga dan mulutnya. Dia tidak melihat, tidak mendengar dan tidak mengatakan apapun tentang perilaku Liam.
Setelah Maevea menghabiskan anggur dalam gelasnya dia berbalik hendak pergi. Jika dia bertahan lebih lama lagi mungkin dia akan menyaksikan Liam bercinta dengan wanita acaknya.
Melihat Maevea tidak marah sama sekali Liam kehilangan kesenangannya, pria itu mendorong wanita yang bersamanya lalu pergi menyusul Maevea.
Liam sangat membenci keangkuhan Maevea, bahkan setelah dia menginjak-injak harga diri Maevea wanita itu masih saja bersikap angkuh terhadapnya.
"Berhenti di sana, Eve!"
Maevea yang mengenakan gaun indah berwarna emas menghentikan langkahnya, dia berbalik dan melihat Liam yang memasang wajah tidak bahagia.
"Kenapa kau pergi? Kau cemburu, huh!" Liam berkata dengan nada mengejek.
Maevea terkekeh kecil. "Aku merasa mual, jika aku bertahan lebih lama mungkin aku akan muntah di sana. Dan aku tidak cemburu sama sekali, meski kau bercinta di depanku sekali pun aku tidak akan cemburu. Liam, ingat dengan baik aku bersedia bertunangan denganmu karena keuntungan, jadi tidak ada perasaan yang terlibat sama sekali."
Kedua tangan Liam mengepal. Dia semakin membenci Maevea. Pria itu meraih bahu Maevea lalu kemudian mendorongnya ke dinding, berikutnya pria itu mencium Maevea dengan kasar.
Maevea merasa bibir Liam sangat kotor, wanita itu menggunakan semua tenaganya untuk mendorong Liam, tapi Liam yang seperti kesurupan tidak melepaskan Maevea sama sekali.
Jalan terakhir yang Maevea ambil adalah menggigit bibir Liam hingga berdarah.
Liam memegang bibirnya, wajah pria itu menjadi semakin merah karena marah.
Tubuh Maevea bergetar karena amarah di dalam tubuhnya. Dia merasa sangat dipermalukan hari ini. Wanita itu menggerakan tangannya dengan cepat lalu mendarat di wajah tampan Liam.
"Maevea, kau berani menamparku!" geram Liam.
"Itu adalah apa yang pantas diterima oleh b******n sepertimu!"
"Maevea, kau benar-benar bernyali. Kau sepertinya lupa bahwa bisnis keluarga Collins saat ini bergantung pada keluarga Gilloti."
"Liam Gilloti, pergilah ke neraka!" Maevea menendang kejantanan Liam. Dia berharap pria itu impoten selama sisa hidupnya.
Rasa sakit yang tidak tertahankan dirasakan oleh Liam, tapi yang lebih membuatnya marah pada Maevea bukan karena rasa sakit itu, tapi karena Maevea mempermalukannya di depan banyak orang.
tbc