Adrian benar-benar pulang ke rumah dan membawa lagi bekalnya, kemudian makan di rumah bersama istrinya. Setelah itu kembali ke kantor. Sabrina yang melihat Adrian datang setelah pulang ke rumahnya itu mendesah kesal, tadi dia berusaha untuk ,emaham Adrian dengan membeli makan siang tapi gagal. Sabrina juga masih kesal perihal teriakan Adrian soal istri tadi. Tadinya sabrina pikir Lisa adalah lawan yang lemah, yang bisa dia tindas sesukanya tapi rupanya Sabrina salah. Diam-diam lisa bisa licik juga karena itu Sabrina berencana mengatur strategi lain. Pokoknya dia harus berhasil menjadikan Adrian miliknya sebagai pengganti suaminya yang meninggal dulu. “Hari ini pulang cepet aja, kamu masih sakit kan?” ucap Adrian membuat Sabrina tersenyum sumringah. Merasa di perhatikan. “Baik pak, terima