Part 34

1618 Kata

#POV Ibnu  Mengusap layar ponsel, menekan nomer Lusi mencoba menghubunginya. Tersambung, akan tetapi tidak ada jawaban darinya. Kenapa dia tidak pernah ada setiap kali aku membutuhkan bantuannya.    Ponsel dalam genggamanku kembali berdering. Buru-buru memanggil tukang ojek, memintanya mengantarku ke kantor karena takut Pak Akbar benar-benar marah dan memberhentikanku. Mau dikasih makan apa Lusi kalau sampai tidak bekerja, dia juga pasti akan meninggalkan diriku sebab sudah tidak bisa lagi memenuhi segala keinginannya.   "Pak, tolong jagain mobil saya yang terparkir di pangkalan Bapak tadi ya!" pesanku kepada  si tukang ojek.   "Boleh, Pak. Tapi semuanya nggak gratis loh. Saya juga kan lagi kerja cari nafkah buat anak istri!" jawabnya, memberi kode keras bahwa dia ingin meminta seju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN