26. Yang Lalu (1)

2410 Kata

Bu Dania sudah tersadar sejak 30 menit yang lalu. Sayangnya, dia malah terdiam seperti Jani yang biasanya termenung seorang diri. Tentu saja yang dia pikirkan tak lain dan tak bukan adalah tentang pernyataan ingin menikah dari anak perempuan pertamanya itu. Di saat Jani menghabiskan waktunya untuk mengenang Panji, menangis tiada henti, Bu Dania berdoa agar anaknya diberikan keikhlasan dan ketabahan. Dia juga berdoa agar Jani ditemukan dengan pengganti—bukan-bukan pengganti, tapi orang yang tepat untuk Jani setelah Panji pergi. Kalau boleh jujur, Bu Dania juga sangat cocok dengan Panji. Dia juga mengidam-idamkan pria itu bisa menjadi menantunya, yang menjaga anak pertamanya sampai akhir menutup mata. Namun kenyataannya, Tuhan berkata lain. Panji pergi bahkan membawa serta kebahagiaan semu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN