Dini hari masih bertakhta. Jani masih menunggui Andra di dalam sedangkan Dafa masih terduduk luar. Dia masih sama seperti yang terakhir kali, masih menyandarkan kepalanya pada dinding dengan mata tepejam. Sebenarnya, Dafa masih lembur saat mendengar pekikan panik dari arah ruang rapat. Begitu dia keluar, terlihat Dafa sedang memegangi dadanya sambil dipegangi oleh karyawan yang lain. Peluhnya menetes tiada henti, sedang teman-teman yang masih tinggal bersamanya hanya Bang Toba yang kebetulan tidak membawa mobil. Jadi Dafa langsung meninggalkan pekerjaannya dan membawa Andra segera ke rumah sakit. Saat perjalanan, pria itu terus menyebut nama Jani. Jadi, saat Andra menyerahkan hanphone miliknya yang memang tidak dikunci, Dafa baru menghubungi Jani saat Dafa sudah mendapat penanganan. Say