Mereka puas bercinta. Di atas ranjang, di atas meja, di atas sofa. Berbaring, berdiri, dengan berbagai cara, dan gaya, Riri sampai tak bisa menghitung berapa banyak mereka bercinta. Ini pertama kalinya mereka menghabiskan hari bersama, tidur berdua. Tangan Riri tak lagi diikat, karena Riri sudah tahu batasan apa yang tidak boleh ia sentuh. Hanya matanya saja yang tetap harus ditutup. Selama di dalam kamar Damar, sudah dua kali mereka makan. Damar yang menyuapi Riri, karena penutup mata Riri tidak boleh dibuka. Sungguh hari yang sangat menyenangkan bagi Riri, karena ia bisa bebas berekspresi. Apa lagi Damar selalu lembut dalam sikap, dan tutur kata. Hanya saat bercinta kekuatan Damar luar biasa.
Pagi ini.
Riri masih terlelap pulas di atas peraduan Damar yang indah. Ranjang besar terbuat d
