Rose Tidak pernah kukira bahwa saat seperti ini datang dengan begitu cepat. Aku sungguh berharap sosok yang aku lihat di luar butik tadi bukanlah Bee. Namun harapanku sia-sia, laki-laki itu kini benar-benar ada di balik tubuhku. Penuh ketakutan, aku tidak bisa menahan tubuhku gemetar. Berulang kali aku memohon agar Bee meninggalkan aku dan Lia. Aku takut dia datang ke sini benar-benar hanya untuk memisahkan aku dengan putriku. Rasa ketakutanku semakin jadi ketika bunyi gemerincing bel yang menandakan seseorang masuk terdengar. Itu pasti Lia. Aku pun membalikkan wajahku yang penuh dengan air mata memandang Lia dan Bibi Liane baru saja memasuki butik ini. "Who are you? Why you make Lia's Mama crying? Are you Lia's Papa?" pertanyaan polos Lia berhasil menarik perhatian Bee yang sebelumnya