Bab 19

1342 Kata

"Nami, Mama mohon jangan berbicara seperti itu. Bima sudah berkorban demi kamu dan tolong hargai pengorbanan putra Mama. Terimalah Salwa sebagai adik madumu. Dia wanita yang baik yang tidak akan egois. Mama yakin kalian bisa hidup rukun bersama kalau kamu mau berbesar hati menerima pernikahan mereka yang sudah terlanjur terjadi." Mama Farida dengan entengnya berbicara seperti itu, seolah apa yang aku rasakan saat ini tidak lebih berarti dari perasaan menantunya yang lain. Dengan mudahnya ia memintaku menerima kehadiran Salwa di antara aku dan Mas Bima, padahal dia juga sama-sama perempuan sepertiku. Mana ada seorang istri yang ikhlas dimadu apalagi dengan cara seperti ini. Sudah berulang kali aku katakan, aku lebih baik mendekam di penjara daripada harus membagi raga dan hati suamiku de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN