Keen membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Segera mengetik balasan chat Liam dan meletakkan kembali ponselnya di meja "Yang... Mas Liam mau main!" ucap Keen yang lagi belajar sama Una. Ia lagi menghadap samping, dengan pahanya yang menaiki paha Una. "Sama Gendis juga?!" pekik Una girang. "Iyahlah... Masa Gendis di tinggal di Jogja sendirian sih, Yang... ada-ada ajah kamu! Cup...!" Itulah tujuannya menaruh pahanya di paha Una supaya dia mudah mencium pipi Una dan Una gak bisa kabur. Una lap pipinya yang di cium Keen tadi. "Kamu bacanya sampai mana sih Keen, kok gak nambah-nambah sih halamannya?!" tanya Una lirik ke buku yang Keen pegang. "Sebentar, Yang. Aku lagi serius!" sahut Keen. Ngambil pensil yang ia selipkan di telinga Una. Bilangnya sih dia repot kalau megang pensil sama buk