"Lalu apa yang ingin kamu lakukan?!" selidik Liam. Gwen menggeleng lemah... "Boleh aku tinggal disini untuk sementara?!" tawarnya seraya mengigit bibir bawahnya. *** Terpaksa Liam menyetujui ia tidak mungkin tega membiarkan Gwen terlantar di jalan. Saat malam hari... "Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira" ~ Aamiin (Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi aku sewaktu kecil ~ Aamiin) doa Gendis di ujung ruangan yang sempit. Sedang Liam bertindak sebagai Imam-nya. Sementara Gwen masih terus membeku terduduk di ujung ranjang. Tangannya meremas bajunya sendiri. Merasa terasing seakan berbeda dunia dengan Liam dan Gendis. "Sekarang kita bobok,yuk!" titah Liam ke Gendis. Setelah tadi sempat mengecup kening Gend