Keen pulang dengan langkah lemas, ia tak tahu harus bersikap apa pada Una. Ia yakin Una kecewa padanya, mungkin bahkan jijik mengenalnya. Perasaan takut kehilangan yang justru membuat ia berfikir seperti itu. Dari jauh ia melihat Una dan Mamanya sedang menunggunya di halaman luar. "huufftt..." desahnya, ia mencoba kuat. Karena percuma juga menutupi masa lalunya, suatu hari nanti Una juga akan tahu masa kelam apa yang pernah jadi cerita lamanya. Keen sampai di depan kedua wanita yang ia cintai. Matanya hanya berusaha menatap ke arah Tika, meski jantungnya dagdigdug menyadari Una juga ada disana. Sedang Una mengamati lelaki itu. Lelaki yang kata Mamanya sangat mencintainya, dan benarkan itu?. mencoba mencari kepastian dari sorot mata sang adam dan sialnya justru membuatnya berdebar tak ka