3. MEET RICK X

779 Kata
    Polesan lipstik merah menambah kesan seksi bibir tebal milik Rose. Dia bagaikan mawar merekah yang siap dipetik oleh tuannya malam ini. Malam dimana pertemuan bisnis Black circle dilakukan. Black circle adalah sebutan untuk mereka yang menggeluti dunia bisnis ilegal. Entah kenapa pria tua bangka itu menyebut dirinya adalah piala malam ini. Rose tidak perduli, dia hanya perlu tahu apa yang akan  dia lihat malam ini lalu mencari tahu dimana Mommy dan adik nya berada. Pintu terbuka memperlihatkan seorang Pria yang ingin dia cekik saat ini. "Kau sudah siap sayang." Jordan sudah siap dengan tuxedo putih nya. "Ya sayang," jawab Rose lalu mengambil tas kecilnya. Rose dan Jordan pergi menaiki mobil Bugatti Veyron. Salah satu mobil termahal di Dunia dan di produksi dengam limit terbatas. Mobil itu melaju cepat saat Jordan membawanya membuat Rose sedikit takut. "Kau tahu sayang, harga mobil ini tidak lebih berharga dari dirimu." Rose tidak perduli, malah dia berdoa semoga suatu saat Jordan mengendarai mobilnya ini lalu mati. "Rose ingat kataku, kau jangan pernah berbicara apapun di sana nanti." Rose mengangguk lalu Jordan dengan berengseknya memasukan sebelah tangannya menggoda bawah tubuh Rose. "Jordan kau sebaiknya fokus." Setibanya mereka di sebuah pelabuhan Jordan merangkul pinggang Rose dengan posesif memamerkan Rose sebagai wanitanya. Banyak Pria rekan bisnis Jordan memperhatikan Rose yang hanya tersenyum simpul namun sangat menggoda dimata semua Pria. Pesta itu sungguh membosankan bagi Rose. Satu perkataan Jordan yang membuatnya terkejut dan menyadari betapa bodohnya dia tidak mengerti maksud dari Jordan tadi. "Nah di permainan catur ini, jika kalian bisa mengalahkan ku. Maka aku akan memberikan satu malam khusus bagi kalian untuk bersama kekasihku yang cantik itu." Rose hanya mampu diam dan sedikit pun dia tidak tersenyum. Dia menyumpahi Jordan dalam hatinya. Menunggu permainan catur yang melelahkan hingga Jordan akhir kalah oleh lawan yang menantangnya. "Ah...sayangnya aku menang Mr.Docki." Jordan menatap tak suka Rick salah satu anak buahnya yang tidak bisa diremehkan. Rick memiliki jaringan dunia hitam yang kuat. "Jadi aku bisa membawa piala ku langsung." Rose langsung datang tanpa dipanggil oleh Jordan. Dia tersenyum dan memberikan tangannya pada Rick. "Apa kau akan mengkhianati keponakan ku Rick? Bagaimana dengan Natasha?" Rick tersenyum dengan sangat menjengkelkan. "Jika kau tidak membuka mulut, aku akan mencari seribu alasan. Ah ayo lah Mr.Docki, kau sudah berjanji." Rose menaikkan sebelah alisnya karena Jordan sangat kesal saat ini. "Rahasiakan ini darinya, seperti aku merahasiakan semua urusan mu Mr.Docki. Boleh kah begitu!" Lalu Rick membawa Rose pergi dengan mobil sport nya. Didalam mobil Rose terus memperhatikan Rick yang memiliki mata tajam, hidung mancung dan juga rahang yang tegas. Bulu-bulu halus memenuhi rahang yang menggoda untuk disentuh itu. "Sudah puas mengamati ku Nona?" Rose terkejut, ini pertama kali nya dia terbebas dari Jordan. "Apa kau benar-benar ingin___," "Menidurimu?" sambung Rick tanpa menunggu ucapan Rose selesai. "Kau tidak mengenali ku?" Rose menaikkan sebelah alisnya dan menggeleng. "Kita baru bertemu kemarin di pagi hari saat aku melihat memar bekas gigitan ini. Apakah Jordan masih kuat bercinta dengan mu?" Pertanyaan menjijikkan itu membuat Rose ingin muntah. Dan Rick paham hal itu. "Malam ini cukup ceritakan masalahmu, aku akan menjadi teman curhat yang baik bagimu." Rose terdiam meresapi apa yang dia dengar barusan. "Kau tahu?" "Tentu saja aku tahu. Ceritakan semuanya dan kita akan cari cara melepaskan mu dari tua bangka tidak tahu diri itu." Rose yang lugu tersenyum. Dia bersyukur tuhan mendengar doa nya. "Terimakasih. Apa yang harus aku lakukan sebagai balasan kebaikan mu?" "Turuti semua perkataanku." "Apa kau juga menginginkan ku menjadi pemuas nafsu mu?" "No!" Rick tertawa. "Aku sudah memiliki kekasih dan kami sebentar lagi akan bertunangan." Rose seketika kecewa entah karena apa. "Turunlah. Kita sudah sampai. Disini akan aman." Rose memperhatikan tempat yang sepertinya gudang itu. Ada banyak penjaga yang berdiri diluar gedung itu. Rick menggenggam tangan Rose masuk kesana dan tersenyum sangat menggoda. "Buat mereka tidak curiga." Rick berbisik pelan di telinga Rose memberikan efek yang luar biasa bagi tubuh Rose. "Kenapa kau mengatakan itu. Apa mereka bukan anak buah mu?" tanya Rose saat mereka sampai di dalam gedung lalu berada di sebuah ruangan yang seperti kamar. "Kita tidak tahu mana lawan mana kawan sayang. Maka mulai sekarang percayalah pada dirimu sendiri." Rick mencium bibir Rose begitu saja tanpa aba-aba. Rose membulatkan matanya dalam belitan lidah Rick. Tubuhnya langsung tersengat sesuatu yang belum pernah dirasakan Rose. "Buatlah suara seksi mu sepanjang malam ini, agar mereka tidak curiga." Rick berhenti dengan ciuman nya, disaat Rose masih menginginkan cumbuan itu. Rick sendiri tidak tahu apa yang dia pikirkan. Hanya seolah terhipnotis dengan bibir seksi dan menggodanya sedari tadi. Dan rasa bibir itu sungguh manis juga terus menggodanya untuk berlama-lama disana. Pantas Jordan tak merelakan dia mengambil sedikit malam dengan b***k pemuas nafsu nya ini. **** Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN