Lamaran

1059 Kata
"Aaron kamu mau kan nikah sama anaknya bu Hesti? mama tau kalau kamu suka sama anaknya. Jadi tadi mama sudah membahas rencana pernikahan kalian" ucap Ajeng pada Aaron anak satu-satunya. "Mau ma!! makasih ya ma!! Aaron sayang banget sama mama!! " Aaron memeluk mamanya dengan bahagia. Akhirnya dia akan menikah juga dengan Tiara wanita yang selama ini diam-diam dicintainya. Selama ini Aaron menyimpan perasaannya pada Tiara adiknya Dita sahabatnya. Hanya saja Aaron terlalu malu untuk menceritakannya. "Kapan pernikahannya dilaksanakan ma?! " tanya Aaron tak sabar. Mulai sekarang dia harus mulai perawatan agar Tiara makin terpesona dengan kegantengannya. Aaron memiliki wajah cantik seperti wanita setara dengan artis Thailand. Dibandingkan cowok ganteng dia lebih dikategorikan sebagai cowok cantik. Kulitnya putih bersih seperti porselen tanpa cacat dan noda sedikitpun. Aaron juga suka menjaga kebersihan, selalu rapi, wangi dan mandi sehari 4 kali. Dia sendiri memiliki lemari khusus hanya untuk koleksi minyak wangi mahalnya. "Bulan depan kamu akan menikah sayang. Yasudah ini udah jam 10 malam kamu harus tidur jangan begadang nanti kulit wajahmu kendur dan matamu hitam seperti panda. Kamu gak mau kan jelek saat menikah nanti. " "Iya ma aku bobok dulu ya" Aaron mencium pipi Ajeng lalu beranjak masuk ke dalam kamarnya. Sebelum tidur Aaron harus minum s**u hangat terlebih dahulu lalu dia memakai krim wajah agar wajahnya tetap cerah dan kencang. Setelah itu dia tidur di ranjangnya dan menarik selimutnya batas d**a. Kamar Aaron didominasi warna pink karena dia menyukai warna itu sedari kecil. Mulai dari cat kamar sampai sprei, selimut, dan gordennya juga pink. "Aku nggak sabar menunggu hari pernikahanku dengan Tiara. Ehmm besok aku harus mulai perawatan ke salon hehe biar Tiara nambah cinta sama aku" Aaron senyam senyum tidak jelas lalu mematikan lampu tidurnya. *** "Ma hentikan ma!! ahkkk!!! " teriak Dita kesakitan saat Hesti melakukan waxing pada bulu-bulu kakinya. "Astaga kakimu kenapa banyak bulu begini. Pokoknya kamu harus tampil cantik di depan Aaron!! "ucap Hesti. Dia harus merubah penampilan Dita agar lebih baik saat menikah nanti. Kalau dibiarkan nanti malah dia yang akan mendapatkan malu. "Ahkkk papa tolong aku pa!! " Dita meminta pertolongan papanya tapi papanya malah cuek sambil menonton bola di televisi. "Diam Dita sebentar lagi selesai!! " ucap Hesti gemas. Dia kembali menarik kertas waxing di kaki Dita hingga anaknya itu kembali menjerit kesakitan. "Ahkkkk!!! " teriak Dita lalu pingsan gak sadarkan diri. "Hei Dita hei bangun!! aduh kok pingsan sih pa? papa bantuin dong!! " Hesti menjadi panik anaknya malah pingsan begini. "Palingan juga akting ma. Kasih ini aja" Herman memberikan uang 100ribuan pada Hesti. "Untuk apa uang ini pa? " tanya Hesti bingung. "Udah tempelin aja ke hidungnya nanti dia bakal bangun lagi kok" jawab Herman lalu kembali fokus menonton bola. Hesti menempelkan uang 100ribu yang diberikan oleh suaminya ke hidung Dita. Dita kembali sadar dan mengambil uang itu. "Dasar anak mata duitan!! kamu jangan pura-pura pingsan lagi ya sebentar lagi kamu akan menikah dengan Aaron. Jadi kamu harus perawatan mulai sekarang jangan bikin malu mama!! " "Apaan sih ma!! mama kalau sama Tiara manis dan lembut kalau sama aku mama keras banget. Aku sebenarnya anak pungut kan?! " tanya Dita dengan kesal. Dia curiga jika selama ini dia anak pungut karena wajahnya berbeda dari orang tuanya. Tiara bahkan sangat cantik seperti bidadari sedangkan dia berwajah pas pasan dan berhidung pesek. Beberapa jerawat juga tumbuh di wajahnya. Pria yang Dita sukai kebanyakan malah suka sama Tiara. Maka dari itu Dita masih ngejomblo sampai sekarang. "Iya kamu mama pungut di kolong jembatan!! sudah jangan banyak tanya lagi. Tahan suara jangan teriak-teriak malu sama tetangga" Hesti kembali melakukan waxing di tangannya hingga membuatnya kembali berteriak kesakitan "Ahkkkk!!! " *** Disinilah Aaron duduk menunggu calon istrinya. Dia merasa gugup karena hari ini mereka akan melakukan tukar cincin. Tak lama kemudian datanglah Tiara dan Dita. Aaron melihat Tiara tampak cantik dan mempesona. Tidak salah Aaron menjatuhkan pilihan dan hatinya pada wanita cantik itu. "Nak Aaron sekarang pakaikan cincinmu pada calon istrimu" suruh Herman calon papa mertuanya. "Baik pa" jawab Aaron lalu memasukkan cincin nya ke jari Tiara. Semua orang terperangah melihatnya. Kenapa Tiara yang dipasangkan cincin oleh Aaron. "Nak Aaron kamu salah bukan Tiara. Harusnya kamu masukin cincin di tangan Dita" ucap Herman memberitahu. "Dita?! ma kok Dita sih ma?! " Aaron benar-benar bingung dengan situasi ini. Kenapa dia malah akan menikah dengan Dita. "Kamu kan bilang sama mama kalau kamu suka dengan anaknya Hesti. Mama pikir kamu suka sama Dita karena kalian dari kecil selalu bersama" jawab Ajeng. "Aku gak mau nikahin cewek tomboy jelek ini ma!! aku mau nikah sama Tiara!! " tolak Aaron mentah-mentah. "Enak aja bibir lo kalo ngomong ya!! siapa juga sudi nikahin cowok modelan bencong kayak lo!!" balas Dita tak mau kalah. Secara tidak langsung Aaron sudah menghinanya di depan semua keluarganya. Dia akan tetap menikahi Aaron untuk memberikan pelajaran padanya. "Pernikahan ini batal!! aku tidak mau menikahi Dita!! aku hanya mau nikah sama Tiara!! " seru Aaron. "Aduh dadaku!! " tiba-tiba saja Ajeng memegangi dadanya yang sakit lalu hampir terjatuh. Aaron langsung memegang tubuh mamanya dari belakang dengan cepat. "Mama!! mama kenapa ma!! " Aaron panik mamanya tiba-tiba saja sesak napas sambil memegang dadanya. "Aaron kamu harus nikah sama Dita nak. Pokoknya kamu harus nikah dengan dia. Tolong nak turuti permintaan mama satu kali ini saja." pinta Ajeng dengan nafas tersengal-sengal. Melihat mamanya begini Aaron tidak kuasa untuk menolak. Terpaksa dia menerima Dita sebagai istrinya. "Baiklah ma aku mau menikah dengan Dita. Tapi mama jangan begini. Aaron tidak bisa hidup tanpa mama" Aaron sangat menyayangi mamanya lebih dari apapun di dunia ini. Sejak papanya meninggal saat dia masih SD, Aaron hanya memiliki mamanya tanpa sanak keluarga di samping mereka. Papanya adalah anak konglomerat kaya raya tapi memilih menikahi mamanya yang yatim piatu. Saat papanya meninggal keluarga papanya tidak ada yang datang menjenguk makamnya sampai detik ini. Bahkan untuk bertanya kabar mereka saja tidak pernah. Mereka bisa hidup sendiri dengan usaha yang dijalankan oleh mamanya. Mamanya memiliki beberapa cabang toko kue yang tersebar di beberapa kota besar. "Terima kasih nak terima kasih kamu sudah mau menerima pernikahan ini. Mama beruntung memiliki anak sebaik kamu" ucap Ajeng sambil tertawa di dalam hatinya. Aktingnya bagus juga kali ini. Pernikahan Aaron dan Dita harus terlaksana karena Ajeng menyukai Dita sebagai calon menantunya. Walau Dita tomboy tapi dia yakin jika Dita bisa menjaga Aaron dengan baik setelah dia meninggal suatu saat nanti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN