Shanum membelai lembut pipi Gavin yang saat ini tengah tertidur lelap sambil memeluknya. Setengah jam yang lalu, mereka baru saja melakukan pergulatan panas yang menguras tenaga mereka berdua. Mas, terima kasih ya untuk waktu Mas hari ini. Aku sangat bahagia, bisa menghabiskan waktu dengan Mas lagi. Tapi, ada satu hal yang menganjal di hati aku, Mas. Kenapa Mas tadi terlihat murung setelah mendapat telepon dari Fernandes. Apa ada hal yang gak boleh aku tau? Fernandes bahkan tak memberitahu aku, saat aku bertanya padanya tadi. Gavin membuka kedua matanya, saat merasakan belaian tangan Shanum di pipinya. “Sayang, kamu belum tidur?” tanyanya sambil membelai rambut Shanum. Shanum tersenyum, “aku gak bisa tidur, Mas.” Gimana aku bisa tidur, kalau sikap Mas siang tadi bikin aku penasaran