Gavin menghentikan mobilnya di depan pagar rumah Shanum, karena dirinya sudah terlambat menjemput Zayn. Ia tak punya pilihan lain selain menjemput Zayn di rumah Shanum. Tapi, Gavin tetap diam di dalam mobilnya sambil menatap ke arah rumah Shanum. Ia kini tengah memikirkan, apa yang akan dikatakannya kepada Shanum dan ibunya, kalau sampai Zayn masih merengek memintanya untuk membujuk Shanum menjadi ibunya. Gavin menghela nafas panjang, “sebaiknya aku ajak Shanum sama Zayn makan siang diluar. Aku akan mengajak Shanum untuk bicara empat mata. Aku juga gak bisa terus diam seperti ini.” Gavin menggerakkan tangan kanannya untuk membuka pintu, lalu melangkah keluar dari mobilnya, menutup pintu mobilnya kembali. Tatapan tetap mengarah ke arah rumah minimalis yang ada di depannya saat ini. Kamu