Gavin memijit pelipisnya yang terasa pening. Apa yang Gavin lakukan, tak luput dari tatapan Fernandes. “Kamu kenapa lagi? Jasmine bikin ulah lagi? bukankah kamu sudah menemukannya?” “Hem...” hanya deheman yang keluar dari mulut Gavin. “Terus, apa yang sekarang kamu pikirkan?” Gavin menghela nafas panjang. Ia tak bisa membicarakan masalahnya dengan Fernandes. Apalagi tentang pernikahannya dengan Jasmine. Ia tak ingin membuat Fernandes semakin salah paham padanya. “Gimana dengan tender yang baru kita menangkan? Apa kamu sudah menyusun rencana untuk meeting besok?” Gavin ingin mengalihkan pikirannya ke pekerjaan. Ia ingin sejenak melupakan masalahnya dengan Jasmine. Ia berharap, dengan menyibukkan diri dengan bekerja, maka itu akan sedikit mengurangi beban di pundaknya. “Soal itu