Sarah mengernyitkan dahinya saat melihat putranya yang sejak tadi senyum-senyum tak jelas. Bahkan wajah Shanum sejak tadi memerah menahan malu. “Vin, kenapa Mama lihat sejak tadi kamu senyum-senyum gak jelas gitu? Apa yang terjadi?” tanyanya penasaran. Gavin masih terus tersenyum. Entah mengapa bayangan wajah Shanum saat di kamar tadi sama sekali tak bisa hilang dari pikirannya. Dimana Gavin memergoki Shanum yang tengah memegang celana dalamnya dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Terlihat sekali bahwa itu pertama kalinya Shanum memegang celana dalam seorang pria. Belum lagi wajah Shanum yang merona saat itu, benar-benar membuat Gavin ingin tertawa, tapi ia mencoba untuk menahannya, karena tak ingin membuat Shanum semakin malu. Apalagi saat ini ada ibu mertuanya juga bersama dengan m