"Amira!!" panggil Max dari balik sebuah pintu. "Amira bangun sayang, nanti kau akan telat ke sekolah. Kau tidak mau, kan terlambat di hari pertamamu sekolah." Pria itu lalu meninggalkan pintu menuju dapur membuatkan sarapan untuk mereka berdua. Sudah seminggu semenjak mereka berkunjung dari Panti Kasih dan seminggu itu pula Max dan Amira sibuk menyiapkan segala persyaratan dan persiapan segala kelengkapan untuk di bawa sekolah. Max sangat senang karena Amira sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah untuk pertama kalinya. Di sana Amira tidak diijinkan untuk sekolah karena lebih di butuhkan di dapur. Walau tak pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar, tapi Amira tahu membaca, menulis dan menghitung. Max berharap dengan Amira disekolahkan gadis kesayangannya itu akan menjadi orang yang