Haru dan Mugi kini sudah ada di pusat kota, mereka membeli banyak sekali keperluan sehari-hari dan terlihat sangat menikmati waktu. Tidak ada yang memasang wajah suram, yang ada hanya tawa bahagia. Tidak ada pula orang-orang yang mengenal mereka, hanya terlihat seperti sepasang anak muda sedang kasmaran. Mugi yang tahu jika Haru tidak terbiasa berada di luar rumah berusaha dengan baik agar gadis itu merasa betah, ia menggandeng tangan Haru, dan membawanya masuk ke salah satu tempat favorit anak-anak muda seusia mereka. “Di mana ini? Kenapa terlihat begitu ramai dan terkesan sangat kekanak-kanakan? Tempat untuk apa ini?” tanya Haru yang merasa bingung. Ia menatap kiri dan kanan, lalu melihat begitu banyak pasangan dengan usia yang tak jauh dari mereka berdua. “Gesen. Apa kau tidak pern